Berita Manggarai Barat

In Memoriam Romo Siprianus Jhon Syukur

Kedukaan ini tidak hanya bagi umat Katolik di Paroki Waning tetapi juga bagi keluarga dekat, sahabat dan kalangan masyarakat umumnya. 

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto In Memoriam Romo Siprianus Jhon Syukur
POS-KUPANG.COM/HO
Romo Siprianus Jhon Syukur semasa hidup.

"Ketika pertama kali berkunjung ke Stasi atau KBG, dia selalu merespon adat reis dan kapu dengan adat pula dan tidak pernah lupa untuk memberikan uang lu,u mata di Stasi atau KBG yang dikunjunginya. Bahkan dalam berbagai kesempatan beliau selalu menegaskan tentang pentingnya menjaga dan merawat nilai-nilai budaya," sambung Frans.

Tak hanya itu, Romo Jhonsy adalah pekerja yang ulet. Frans mengatakan almarhum selalu memanfaatkan setiap waktu baik terkait dengan tugasnya sebagai Imam maupun pekerjaan lainnya, seperti berkebun, berternak dan juga mengerjakan sawah. 

"Beliau turun langsung bekerja layaknya seperti seorang petani. Pagi hari setelah Misa pagi dan juga sore hari jangan mencari dia di Pastoran, karena jam- jam tersebut pasti dia ada di kebun, kandang babi atau sawah", kata Frans.

"Selain berpastoral lewat kata dan tindakan, dia juga berpastoral daring via media sosial yang sangat menginspirasi banyak orang. Demikian kesan pribadi saya dalam kebersamaan dengan Romo Jonsy selama kurang lebih delapan bulan bertugas sebagai Pastor Paroki St.Kristoforus Waning," tambahnya.

Kepala Desa Waning sekaligus Tu'a Golo Waning, Aloisius Palfon mengungkapkan kesan senada tentang Romo Jhonsy.

Baca juga: Wisata NTT,  Menjelajahi Danau Belerang Sano Nggoang, Keajaiban Alam di Manggarai Barat NTT

"Kesan saya sebagai pribadi, Romo Jhonsy adalah Sang Gembalaku yang humoris, suka bergaul dengan siapa saja. Contohnya bergaul dengan anak-anak kecil, remaja, dewasa maupun orang dewasa. Saya tidak sedang buat perbandingan dengan sesama pastor yang pernah bertugas di Paroki Waning. Romo Jhon Syukur  familiar sekali dengan umat dan selalu memberi motifasi saya di saat saya galau memikirkan tentang hidup dan tentang masyarakat desa Waning," ungkapnya. 

Romo Jonsy mengembuskan nafas terakhir usai melayani umatnya dalam Perayaan Ekaristi Kudus pada Minggu 20 Oktober 2024. Siang tadi Romo Jonsy telah dimakamkan di Pekuburan Unio Kuwu. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved