Berita Manggarai Barat
In Memoriam Romo Siprianus Jhon Syukur
Kedukaan ini tidak hanya bagi umat Katolik di Paroki Waning tetapi juga bagi keluarga dekat, sahabat dan kalangan masyarakat umumnya.
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Sejak Februari 2024, Otoritas Keuskupan Ruteng mendapuk RD. Siprianus Jhon Syukur menjadi Pastor Paroki St.Kristoforus Waning, Kevikepan Labuan Bajo.
RD. Siprianus Jhon Syukur yang akrab disapa Romo Jhonsy adalah Imam Projo berasal dari Paroki St. Thomas Morus, Robek, Kevikepan Reo, tepatnya dari kampung Wae Kilit, Desa Robek, Kecamatan Reo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Sebelum pindah ke Paroki Waning, Romo Jhonsy menjadi Pastor Paroki St Klaus Werang, Kevikepan Labuan Bajo Sejak tahun 2016 hingga Januari 2024. Selama 8 tahun Ia menjadi gembala umat Katolik di wilayah Paroki Werang, Kempo, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat.
Setelah itu, Romo Jhonsy bekerja sebagai Pastor Paroki Waning melayani umat Katolik di sana sejak 15 Februari 2024. Belum genap setahun (baru 8 bulan) di Paroki Waning. Romo Jhonsy meninggal dunia pada usia 53 tahun.
Kepergian Romo Jhonsy yang demikian cepat ini meninggalkan duka cita yang sangat mendalam di satu sisi dan meninggalkan sejuta kenangan di sisi seberangnya.
Kedukaan ini tidak hanya bagi umat Katolik di Paroki Waning tetapi juga bagi keluarga dekat, sahabat dan kalangan masyarakat umumnya.
Kendati baru 8 bulan ia hidup bersama umatnya di Paroki Waning, namun meninggalkan sejuta kesan dan jejak kenangan indah di tengah pergumulan umatnya. Ketua Dewan Pastoral Paroki Waning, Fransiskus Sales Sarjoni membeberkan berbagai kesan indah selama mendampingi Romo Jhonsy menjalankan misi pastoral di Paroki Waning.
Menurut Frans, Romo Jonsy adalah seorang pribadi yang populis.
"Dia kerapkali datang mengunjungi umatnya, menyapa umatnya dengan ramah dan bergaul dengan umat tanpa ada sekat/ tanpa pilih kasih. Berkat kunjungannya banyak umat yang merasa terpanggil untuk kembali aktif dalam kehidupan menggereja," kata Fransiskus Sales, Selasa 22 Oktober 2024.
Frans mengungkapkan semasa hidup Romo Jhonsy menjalankan misi pastoralnya dengan aksi dan tindakan.
"Beliau hadir dalam seluruh pergumulan umat dengan gaya dan caranya yang khas. Beliau sungguh hadir sebagai pelaku firman baik dalam kata maupun tindakannya. Apa yang dikatakannya pasti itu yang sudah dibuatnya," ungkapnya.
Romo Jonsy adalah motivator.
Dalam seluruh kata dan tindakannya baik dalam situasi formal maupun tidak selalu menginspirasi dan membangkitkan semangat dan harapan baru dalam diri umat.
"Dalam setiap homili dan renungan, dia selalu selipkan kata-kata motivasi dan penguatan bagi umatnya," lanjut Frans.
Menurut Frans, Romo Jhonsy juga sangat menjunjung tinggi budaya. Setiap kesempatan berkunjung ke umat, beliau selalu mengedankan adat dan budaya Manggarai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.