Berita Belu

Sintelad TNI AD Gandeng Kodim 1605/Belu Gelar Pembinaan Komunikasi Cegah Konflik Sosial

berbagai gejolak seperti pemberontakan, separatisme, terorisme, hingga konflik sosial terus menjadi ancaman yang mengganggu stabilitas nasional.

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Staf Intelijen Angkatan Darat menggandeng Komando Distrik Militer (Kodim) 1605/Belu melaksanakan kegiatan Pembinaan Komunikasi Cegah Konflik Sosial bagi masyarakat, yang berlangsung di Gedung Wanita Betelalenok, Selasa 15 Oktober 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Staf Intelijen Angkatan Darat (Sintelad) menggandeng Komando Distrik Militer (Kodim) 1605/Belu melaksanakan kegiatan Pembinaan Komunikasi Cegah Konflik Sosial bagi masyarakat, yang berlangsung di Gedung Wanita Betelalenok, Selasa 15 Oktober 2024. 

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Tim Staf Intelijen AD (Katim Siintelad) Kolonel Inf Teddy Arifiyanto S, Dandim 1605/Belu, Letkol Arh Andi Yunus, Kaban Kesbangpol Belu, Apolinaris M. Susar, Kasat Intekam Polres Belu, Iptu Imanuel Lado, organisasi masyarakat dan tamu undangan lainnya. 

Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Darat (Asintel) yang diwakili oleh Katim Siintelad, Kolonel Inf Teddy Arifiyanto S, menyampaikan sejak Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 hingga kini, Indonesia belum terbebas sepenuhnya dari ancaman keamanan. 

Menurutnya, berbagai gejolak seperti pemberontakan, separatisme, terorisme, hingga konflik sosial terus menjadi ancaman yang mengganggu stabilitas nasional.

Kolonel Teddy menegaskan bahwa kondisi dunia yang semakin terbuka dan cepat berubah turut mempercepat dinamika sosial di Indonesia, sehingga negara ini kerap dianggap rawan terhadap konflik, baik vertikal maupun horizontal. 

Lanjutnya, dampak dari konflik ini sangat berbahaya, mulai dari hilangnya rasa aman hingga trauma psikologis yang menimbulkan dendam dan kebencian di kalangan masyarakat.

“Dalam setiap konflik yang terjadi, pemerintah melalui Forkopimda selalu hadir cepat untuk mengatasi masalah dengan baik sehingga tidak meluas. Namun, potensi konflik sosial tetap ada, dan oleh karena itu, langkah pencegahan harus terus diupayakan demi menjaga stabilitas keamanan,” jelasnya.

Di tengah momentum penting seperti pilkada serentak pada 27 November 2024, Kolonel Teddy juga menekankan bahwa sinergi antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan perlu diperkuat. 

Baca juga: Polres Belu Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Turangga 2024 Selama 14 Hari 

Lanjutnya, pilkada merupakan sarana demokrasi yang memungkinkan rakyat memilih pemimpin daerah yang berkualitas dan berintegritas, sehingga partisipasi masyarakat sangat diperlukan.

“Kegiatan Binkom cegah konflik sosial ini merupakan langkah preventif yang penting. Metode ceramah dan tanya jawab akan memberikan kesempatan kepada peserta untuk memahami bagaimana mencegah konflik secara efektif,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia berharap agar seluruh komponen bangsa harus bekerja sama menjaga persatuan dan kesatuan di tengah berbagai permasalahan yang sedang dihadapi.

Warga juga diharapkan segera melaporkan potensi konflik di lingkungan masing-masing agar upaya preventif dapat dilakukan lebih awal. (cr23)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved