Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 13 Oktober 2024, Segala Sesuatu Mungkin Bagi Allah

harta  berganda pada titik tertentu alami kekosongan jiwa dan kehampaan. Ia tidak tahu untuk apa semua harta yang dimiliki.  

|
Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/HO
RD. Dr. Maxi Un Bria menyampaikan Renungan Harian Katolik Minggu 13 Oktober 2024, Segala Sesuatu Mungkin Bagi Allah 

Oleh: RD. Dr. Maxi Un Bria 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik 13 Oktober 2024, Omnia Enim Possibilia Sunt Apud Deum, Segala Sesuatu mungkin Bagi Allah.

Injil: Yohanes 10: 17-27

Kebijaksanaan lebih berharga dari apapun yang dimiliki manusia.  Kebijaksanaan berasal dari Allah. Setiap insan beriman  berdoa dan memintanya dari Allah.  Karena dengan kebijaksanaan manusia mendapatkan pencerahan, jalan  dan pengertian bagaimana membangun  hidup yang bahagia di dunia dan meraih hidup yang kekal di masa mendatang.

Kitab Kebijaksanaan menulis "Dibandingkan dengan roh kebijaksanaan, kekayaan kuanggap bukan apa-apa; Aku berdoa dan aku pun diberi pengertian,aku memohon dan roh kebijaksanaan pun datang kepadaku. Dialah yang lebih kuutamakan" ( Kebijaksanaan 7:7-8). 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 11 Oktober 2024, Hidup oleh Iman akan Diberkati 

Orang beriman yang mencintai Tuhan, pertama-tama  akan mencari dan meminta kebijaksanaan dari Tuhan. Karena dengan kebijaksanaan manusia menemukan jalan hidup yang  bahagia dan keselamatan baik di  dunia kini dan akhirat. Dengan demikian kebijaksanaan dari Tuhan  menjadi prioritas nilai yang dicari insan beriman. 

Hal ini tampaknya berlawanan dengan orientasi nilai yang dicari pemuda kaya yang dikisahkan Injil Yohanes 10 :17-27.
Pemuda kaya yang memiliki harta  berganda pada titik tertentu alami kekosongan jiwa dan kehampaan. Ia tidak tahu untuk apa semua harta yang dimiliki.  

Segala kekayaan dan harta yang tertimbun tampaknya menghimpit jiwa dan berada dalam kesepian yang mendalam.   Apa yang harus dilakukannya agar mengalami kebahagiaan sejati dan ikut serta dalam kegembiraan sebagai anak-anak Kerajaan Surga utamanya mendapatkan  kedamaian hidup di  bumi dan di akhirat ?

Dalam kekosongan jiwa dan kehampaan hidup, ia berusaha menemui Yesus dengan sebuah pertanyaan yang telah ia siapkan. “ Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat  untuk memperoleh hidup yang kekal ?

Yesus memandangnya dengan tatapan yang dalam dan mengasihinya.  Yesus mengagumipemuda kaya itu  tetapi sekaligus prihatin terhadap dirinya.  Yesus meminta agar ia pergi menjual segala harta miliknya, membagikannya kepada orang miskin dan mengikuti Yesus.

Pernyataan Yesus tentu membuat  pemuda kaya terkejut, sedih dan mendapatkan tantangan sekaligus pencerahan. Dikatakan bahwa ia pergi dengan kecewa.  Tetapi apakah nanti ia akan meneyesal, berbalik  dan membuat keputusan spektakuler yang membuat hidupnya bermakna dan menyelamatkan nyawanya ?  Ceritera tentang pemuda kaya itu dapat dikatakan belum selesai.

Namun Yesus telah membuat pernyataan pencerahan yang mencengangkan. 

Pertama, Alangkah sukarnya orang yang kaya-beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Kedua, Lebih mudah seekor unta  melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Ketiga, Segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.

Refleksi tentang  tiga Sabda Yesus di atas mengantar kita untuk sampai pada pemikiran bahwa kekayaan dapat menjadi penghalang bagi orang kaya dan siapapun untuk masuk dalam Kerajaan Allah. Namun kekayaan yang digunakan dengan bijaksana dengan hati yang murah hati dan siap sedia untuk berbagi dengan yang miskin, membuka jalan yang lebar untuk masuk Kerajaan Allah. Allah sumber rahmat dan kebijaksanaan dapat saja menganugerahkan hikmat kepada setiap orang beriman yang memiliki komitmen untuk berubah dan bertobat dapat  mengalami keselamatan.

Narasi tentang orang kaya yang mencari Tuhan dengan pertanyaan apa yang harus kulakukan agar memperoleh hidup kekal dapat juga menjadi pertanyaan kita hari ini. Kita tentu tidak sama seperti orang kaya tadi, tapi  pernyataan Yesus membuka pengharapan dan jalan bagi semua kita untuk mengelola dengan bijak apa yang kita miliki seraya berdoa meminta hikmat dan kebijaksanaan agar dalam hidup yang sementara di bumi, setiap upaya untuk mengumpulkan kekayaan jasmani tidak boleh mentup hidup kita akan kebutuhan rohani- jiwa terhadap keselamatan yang kekal.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved