Bansos
Deflasi Lima Bulan Beruntun, Zulhas Sarankan Bansos hingga KUR untuk Kelas Menengah
Hal itu diakui Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) saat Trade Expo Indonesia (TEI) yang ke-39 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (9/10/2024).
POS-KUPANG.COM, TANGERANG - Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut hingga September 2024. Salah satunya disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat.
Hal itu diakui Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) saat Trade Expo Indonesia (TEI) yang ke-39 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (9/10/2024).
“Memang satu, supply-nya, karena peralihan musim hujan musim panas, produksinya cukup. Kedua, memang harus kita akui bahwa daya beli agak turun,” kata Zulhas dikutip dari Kompas.com.
Zulhas menawarkan solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan menggelontorkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna membantu daya beli kelas menengah.
“Jangka pendek, kita harus menggelontorkan KUR. Kita harus mulai menggelontorkan, membantu kelas menengah yang kemarin turun,” katanya.
Lebih lanjut, Zulhas menyatakan bahwa bantuan bisa berupa KUR atau bantuan sosial (bansos) untuk kelas menengah.
“Apakah bansos, apakah KUR. Semacam stimulus atau asuransi bagi kelas menengah yang turun. Tentu nanti pemerintah (yang) baru akan memberikan,” ujarnya.
Zulhas juga mengaku telah berkeliling ke pasar-pasar dan menemukan bahwa para pedagang, terutama petani cabai dan bawang, mengalami kerugian.
“Deflasi lima bulan ini berat bagi pedagang-pedagang seperti petani, (pedagang) cabai, bawang. Itu rugi. Dulu saya kalau ngomong barang terlalu murah, di-bully,” ungkapnya.
“Nah, sekarang kejadian. Kalau terlalu murah itu risikonya langsung kolaps. Kalau telur terlalu murah, ayam terlalu murah, orang itu langsung bangkrut, enggak ada penolong. Tapi kalau harga tinggi, itu bisa ditekan,” jelas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia mengalami deflasi lima bulan berturut-turut hingga September 2024.
BPS mencatat bahwa deflasi dimulai pada Mei 2024 dengan angka 0,03 persen, dan kemudian meningkat menjadi 0,08 persen pada Juni, 0,18 persen pada Juli, 0,03 persen pada Agustus, serta 0,12 persen pada September. Sebagai perbandingan, pada bulan Januari tercatat inflasi sebesar 0,04 persen, sementara Februari, Maret, dan April masing-masing mencatat inflasi 0,37 persen, 0,52 persen, dan 0,24 persen. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.