Berita Flores Timur
Atap Rusak Parah Bikin Proses KBM di SDI Wolorona Flores Timur NTT Tak Efektif
Kita sudah kirim tadi. Besar harapan semoga secepatnya ada respon balik, agar kami tidak kesulitan melaksanakan KBM
Menurutnya, proses identifikasi teknis sedang berjalan sehingga data kerusakan secara valid belum bisa dipastikan. Setelah datanya final, pihaknya akan melaporkan ke Penjabat Bupati Sulastry Rasyid.
"Nanti jumlah kerusakan akan disampaikan. Sementara langkah yang kita lakukan adalah menghimpun data," ujar Felix.
Felix mengaku kondisi bagi guru dan siswa terdampak menjadi tanggungjawab moril yang perlu dicarikan solusi. Terlebih sebentar lagi memasuki musim hujan, warga sekolah akan kewalahan melaksanakan KBM.
"Lebih tidak nyaman lagi kalau manakala turun hujan. Sehingga dalam waktu singkat ini kita usahakan tempuh langkah berupa tutup atap, meski langkah itu tidak maksimal," tuturnya lagi.
Anggota DPRD Flores Timur, Konrardus Kusno Wada, meminta Dinas PKO Flores Timur untuk bekerja lebih tanggap dan cepat.
Wakil rakyat daerah pemilihan (Dapil) 7 meliputi Kecamatan Wulanggitang, Ile Bura, Titehena dan Demon Pagong itu berkali-kali menyampaikan persoalan itu saat rapat bersama Sekretaris Daerah (Sekda), Petrus Pedo Maran dan pimpinan dinas teknis.
"Harus mempercepat proses penangananya apa lagi mau musim hujan. Kita sudah bahas dengan pak sekda dan para dinas teknis soal ini. Antisipasi awal harus dipikirkan bersama dan dilaksanakan, proses belajar anak-anak kita dalam keadaan bencana dengan atap seng bocor itu harus ada langkah antisipatif," katanya.
Politisi Partai PDI Perjuangan ini berjanji untuk terus memantau penanganan bagi siswa dan warga selaku korban terdampak yang hingga kini masih terancam bencana erupsi.
"Setelah ini saya sampaikan pak Kadis PKO untuk cara strategis untuk mengantisipasi masalah ini," pungkas Konrardus.
BPBD Hanya Data Rumah Warga
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Flores Timur tak mendata kerusakan atap sekolah. Kerusakan materiil di bidang pendidikan langsung diidentifikasi oleh Dinas PKO Flores Timur.
"Jadi untuk pendidikan seperti atap sekolah SD yang rusak, itu diidentifikasi oleh Dinas PKO Flores Timur. Kami sudah rapat bersama dengan mereka beberapa waktu lalu," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng.
Fredy membeberkan data kerusakan rumah di tujuh desa sebanyak 2.366. Rinciannya, Desa Klantanlo (237), Nawokote (334), Hokeng Jaya (311), Boru (687), Pululera (337), Boru Kedang (296) dan Dulipali (164).
"Seng karat atau pecah bahkan sampai berlubang. Bangunan rumah warga total keseluruhan sebanyak 2.366 bangunan," kata Fredy.
Dia mengatakan, erupsi berlangsung sejak 23 Desember 2023 dan masih terjadi hingga saat ini yaitu Oktober 2024. Entah sampai kapan bencana tersebut akan berakhir.
Fredy yang juga mantan Camat Wulanggitang ini mengaku pihaknya sedang memvalidasi data untuk dikirim ke Pemerintah Pusat melalui BNPN RI.
"Kita sementara olah data untuk kirim ke BNPB. Semoga ada hal baik untuk menjawab korban bencana erupsi," ujarnya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.