Berita NTT
Peringati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Pj Gubernur NTT Tekankan Pentingnya Kesehatan Mental
Menurut Dr. Andriko, kesehatan mental adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi tekanan hidup atau stres yang normal dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Dinas Kesehatan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Rumah Sakit Jiwa Naimata menggelar berbagai acara yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, khususnya di kalangan karyawan.
Salah satu acara utama adalah talkshow bertema "Saatnya Memprioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja" yang diselenggarakan di Hotel Harper Kupang, Kamis 10 Oktober 2024.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari pemerintah, organisasi kesehatan, serta perwakilan dari berbagai perusahaan.
Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, dalam sambutannya menekankan bahwa kesehatan jiwa merupakan kekuatan utama dalam menghadapi tantangan hidup sekaligus fondasi untuk membangun kesehatan individu.
Menurut Dr. Andriko, kesehatan mental adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi tekanan hidup atau stres yang normal dalam kehidupan sehari-hari.
"Seseorang dengan kondisi jiwa yang baik akan memiliki batin yang tenang, tentram, dan positif, yang pada gilirannya akan meningkatkan resiliensi serta kesejahteraan individu," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Provinsi NTT saat ini berada di peringkat ketujuh dalam hal prevalensi depresi tertinggi di Indonesia, namun kesadaran masyarakat untuk mencari pertolongan medis masih rendah.
Oleh karena itu, ia berharap melalui peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ini, kesadaran masyarakat NTT, terutama di kalangan pekerja, akan pentingnya menjaga kesehatan mental dapat meningkat.
Dr. Andriko juga mengimbau seluruh pimpinan instansi, BUMN, BUMD, serta perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental para karyawan.
"Tingginya tekanan dan tuntutan di tempat kerja sering kali memicu perasaan negatif seperti stres, kecemasan, dan depresi yang dapat menurunkan produktivitas dan kualitas iklim kerja," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI, Imran Pambudi, menyebutkan bahwa masalah kesehatan mental terus berkembang dan semakin kompleks, terutama di kalangan generasi muda.
Baca juga: Penjabat Gubernur NTT Harap Kolaborasi Pimpinan DPRD dengan Pemerintah
Ia mengungkapkan bahwa dari 6.500 kasus bunuh diri di Indonesia, hanya 1.530 kasus yang dilaporkan secara resmi.
"Kesehatan mental di tempat kerja menjadi semakin relevan karena perubahan pola kerja, termasuk jam kerja yang lebih fleksibel dan beban kerja yang semakin berat," katanya.
Kesempatan yang sama Direktur RSJ Naimata, dr. Aletha D. Pian, menjelaskan bahwa tema peringatan tahun ini bertujuan mengadvokasi kesehatan mental sebagai bagian penting dari strategi manajemen sumber daya manusia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.