Berita NTT

Kadinkes Provinsi NTT Sebut Stok VAR di Ende Ada di Beberapa Puskesmas

Di sistem, Dinkes Kabupaten Ende kosong tapi di beberapa puskesmas masih ada karena stok kabupaten didistribusikan ke puskesmas

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
drg. Iien Adriany, M.Kes 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Stok Vaksin Anti Rabies (VAR) yang biasanya diberikan kepada orang yang terkena gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Ende saat ini mengalami kekosongan.

Kekosongan VAR di Kabupaten Ende itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, dr Aries Dwi Lestari yang dikonfirmasi TribunFlores.com, Kamis, 10 Oktober 2024.

"Stok VAR beberapa hari ini habis tapi lusa sudah datang lewat Aimere 2000 vial," ujar dr Aries.

Menanggapi informasi kekosongan VAR di Kabupaten Ende, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, drg. Iien Adriany, M.Kes, yang dikonfirmasi TribunFlores.com secara terpisah melalui pesan WhatsApp, Kamis, 10 Oktober 2024 malam mengakui kekosongan VAR yang terjadi di Dinas Kesehatan Kabupaten Ende.

Baca juga: Peta Dukungan Parpol Pengusung Paslon Pilgub NTT Berdasarkan Survei IPI 

Namun dirinya memastikan masih ada stok VAR di beberapa puskesmas di Kabupaten Ende.

"Di sistem, Dinkes Kabupaten Ende kosong tapi di beberapa puskesmas masih ada karena stok kabupaten didistribusikan ke puskesmas," jelas drg. Iien Adriany.

Berbeda dengan penjelasan Kadis Kesehatan Kabupaten Ende sebelumnya, 2000 vial VAR akan tiba dalam waktu dekat namun melalui Aimere, Kabupaten Ngada.

Dia menambahkan, saat ini 2000 vial VAR sedang dalam perjalanan menuju Kabupaten Ende melalui Larantuka yang dikirim melalui PT. Pos.

Ditegaskan drg. Iien Adriany, VAR dari Kemenkes tidak diperbolehkan atau dilarang diperjualbelikan karena stok VAR yang  diadakan pemerintah pusat terbatas.

Andai habis bisa dilaporkan dan jika perlu pinjam kabupaten tetangga. Kalau VAR asal dari pemerintah tidak boleh di jual belikan 

Sebelumnya diberitakan, Yofita Nona (48), warga Desa Waturaka, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terkena gigitan anjing, Selasa, 8 Oktober 2024 sekitar pukul 10.00 WITA.

Yofita sempat dilarikan ke Puskesmas Moni namun akhirnya dirujuk ke RSUD Ende. Namun karena stok VAR habis, keluarga Yofita diarahkan untuk membeli VAR di salah satu apotek di depan RSUD Ende.

"Saya tanya mereka beli di apotik depan rumah sakit mereka dari puskesmas langsung ke Ende" jelas Yosep, Kepala Desa Waturaka, Kamis, 10 Oktober 2024 malam melalui pesan WhatsApp.

Sayangnya Yosep yang ditanya soal harga VAR yang dibeli oleh keluarga korban gigitan HPR, belum memberikan informasi.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved