Pilgub NTT

Pilgub NTT, Fenomena KIM di Pilkada, Ahmad Atang: Seolah Bisa Menang

Maka kembali ke pribadi masing-masing. Kita punya kecerdasan yang bagus, maka harus dibarengi dengan spiritual

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Pose bersama dua narasumber dan peserta diskusi akhir pekan yang diselenggarakan Kaya Tene di Celebes Resto Kota Kupang.  

Robert Take Lemaking selaku tokoh pemuda Lembata di Kupang menambahkan, peran para kelompok muda agar ikut membantu mengedukasi masyarakat dalam persoalan politik. 

Dia bilang, klaim adanya barisan KIM yang memberi jaminan pembangunan, merupakan hal biasa. Sebab, aturan pembangunan telah ditetapkan. 

Mengenai peran tokoh agama, dia menyebut itu angat sensitif. Banyak kejadian yang kemudian membuat konflik kepentingan. 

"Maka kembali ke pribadi masing-masing. Kita punya kecerdasan yang bagus, maka harus dibarengi dengan spiritual," kata Robert Take. 

Dia tidak menampik adanya berbagai tawaran politik yang kerap menghampiri para tokoh agama. Dia bilang, sebagai manusiawi memang itu terjadi. Namun, perlu mitigasi yang lebih masif. Robert juga mengomentari mengenai, perwakilan perempuan yang ada di Pilkada Lembata. 

Sekretaris Kaya Tene, Vinsensius V Prasong menjelaskan kegiatan ini bertujuan memberi pemahaman politik kepada para kelompok muda, terutama dari Lembata. Menurut dia, dinamika politik saat ini perlu edukasi yang masif. 

"Kita harap bahwa agenda seperti ini bisa memberi efek kepada masyarakat lewat teman-teman muda," kata dia. 

Keberadaan para elit di Pilkada, kata dia, kerap memaksa pemilih untuk menentukan pilihan pada pasangan calon yang sudah disiapkan lewat pengaruh dari elit. Vinsensius Prasong menegaskan, pengaruh elit sangat dominan dalam perkembangan politik nasional maupun lokal. 

Untuk itu, edukasi lewat diskusi akhir pekan ini menjadi penting terutama mengenal peran serta kekuatan dari para elit yang menggerogoti pesta demokrasi yang harusnya milik masyarakat sebagai konstituen. 

"Masyarakat seperti dipaksa pada pilihan elit. Kita perlu melihat lebih jauh soal itu. Dan masyarakat harus bisa memahami, sosok pemimpin seperti apa yang bisa diberi amanah. Tidak saja asal memilih. Teman-teman pemuda, punya tanggung jawab untuk mengedukasi itu," kata Vinsensius Prasong. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved