Breaking News

Amerika Serikat

Donald Trump Bernyali Besar, Tetap Kampanye di Tempat Dia Hampir Tewas Tertembak

Berbeda dari kampanye sebelumnya, Donald Trump kali ini berpidato dari balik kaca antipeluru di atas panggung. 

|
Editor: Dion DB Putra
AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
Calon presiden, Donald Trump (kiri), menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik di Fisery Forum, Kota Milwaukee, Negara Bagian Wisconsin, Senin (15/7/2024). Telinga Donald Trump diperban setelah ditembak saat berkampanye di Kota Butler, Negara Bagian Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) lalu. 

POS-KUPANG.COM - Donald Trump sungguh bernyali besar.  Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik itu Kembali berkampanye di tempat dia nyaris tewas tertembak.

Hari Sabtu 5 Oktober 2024,  Donald Trump  berkampanye di Kota Butler, Negara Bagian Pennsylvania. Di lokasi ini mantan Presiden AS tersebut hampir tewas ditembak seorang pemuda tiga bulan lalu. 

"Tepat 12 minggu yang lalu sore ini, di tempat ini, pembunuh berdarah dingin bermaksud membungkam saya," kata Donald Trump  di hadapan puluhan ribu pendukungnya, dikutip dari kantor berita AFP. 

Berbeda dari kampanye sebelumnya, Donald Trump kali ini berpidato dari balik kaca antipeluru di atas panggung. 

Mantan presiden ke-45 AS itu lalu menyebut pria bersenjata yang menembaknya adalah monster ganas. 

"(Saya) tidak akan pernah menyerah... tidak akan pernah menyerah... tidak akan pernah patah," lanjutnya, disusul sorak-sorai penonton yang meneriakkan, "Lawan, lawan, lawan." 

Kampanye Trump di Butler kali ini terjadi tepat satu bulan sebelum pemilihan presiden atau pilpres AS digelar pada 5 November 2024. 

Donald Trump menyebut lawan-lawan politiknya sebagai duri dalam daging yang berusaha mendakwanya. 

"Siapa tahu, mungkin bahkan mencoba membunuh saya," imbuhnya. Pengamanan untuk kampanye Trump kali ini lebih ketat dibandingkan pada Juli 2024. 

Tim penembak jitu bersiaga di atas gedung-gedung sekitar, dan drone mengintai dari atas. 

"Banyak hal yang sudah terjadi membuat gelisah," kata Heather Hughes (43), yang berkunjung dari New Castle ke Pennsylvania

"Apakah saya pikir dia aman? Tidak, saya pikir akan ada upaya lain. Namun, saya pikir dia akan selamat." 

Berkaitan dengan penembakan Trump pada Juli, di kampanye kali ini banyak orang membawa foto Trump yang mengepalkan tinju saat telinganya berdarah. 

Mereka juga mengenakan kemeja yang dihiasi foto itu, dan penutup telinga menyerupai perban saat Trump muncul di hadapan publik usai penembakan. 

Miliarder Elon Musk turut tampil di atas panggung dan berkata, Trump "harus menang untuk melestarikan demokrasi di Amerika." 

Sumber: Kompas.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved