Jelang Akhir Masa Jabatan
Berkali-kali Presiden Jokowi Minta Maaf Pada Rakyat Indonesia
Kedekatan antara Presiden Jokowi dengan rakyat Indonesia sulit diukur dengan kata-kata. Dalam setiap momen masyarakat Indonesia pun memamerkan hal itu
POS-KUPANG.COM – Kedekatan antara Presiden Jokowi dengan rakyat Indonesia, tak bisa diukur dengan kata-kata. Dalam setiap momen, masyarakat Indonesia pun memperlihatkan kedekatannya dengan Presiden yang low profile tersebut.
Salah satunya, terlihat ketika Presiden Jokowi datang ke NTT, meresmikan Bendungan Temef yang nilainya mencapai triliunan tersebut di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
Pada momen tersebut, Presiden Jokowi tak hanya ke TTS, tetapi juga berkunjung ke Timor Tengah Utara, kabupaten yang letaknya bersebelahan dengan Kabupaten TTS itu.
Demikian juga Presiden Jokowi masih berkesempatan melakukan kunjungan kerja kerja ke Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), juga Kabupaten Alor.
Pada semua kunjungannya tersebut, Presiden Jokowi selalu menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat.
Sikap rendah hati yang diperlihatkan Presiden Jokowi itu apa adanya. Sikap yang tak pernah dibuat-buat, sikap tebar pesona yang dilakukannya tanpa ada kepentingan apa pun.
Semua yang dilakukannya itu, tentu berangkat dari fakta bahwa sebentar lagi ia akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden ke-7 RI setelah dua periode berturut-turut memimpin bangsa dan negara ini.
Untuk diketahui, bahwa Oktober 2024 ini menjadi bulan terakhir bagi Presiden Joko Widodo mengemban tugas sebagai pejabat terpenting di negara ini. Pasalnya, pada tanggal 19 Oktober 2024 nanti, kekuasaannya berakhir dan beralih ke Prabowo Subianto mulai 20 Oktober 2024.
Mungkin karena faktor itulah, sehingga menjelang masa-masa akhir jabatannya, Presiden Jokowi ingin menyudahi semua itu dengan sukacita. Salah satunya, adalah dengan meminta maaf langsung kepada rakyat.
Momen permintaan maaf itu sering terjadi saat mengunjungi pasar.
Tercatat, terdapat delapan momen permintaan maaf, dengan yang terbaru terjadi saat kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menjelaskan bahwa permintaan maaf tersebut mencerminkan sikap kerendahan hati Presiden.
"Presiden Joko Widodo telah menunjukkan sikap kerendahan hati dan keberanian untuk meminta maaf secara langsung atas kekurangsempurnaan selama masa jabatannya," kata Yusuf kepada Kompas.com, Jumat 4 Oktober 2024.
Yusuf menambahkan bahwa serangkaian permohonan maaf yang disampaikan Jokowi di berbagai kesempatan dan lokasi menunjukkan keseriusannya dalam merefleksikan kebijakan yang telah dijalankan.
"Ini merupakan sikap yang menunjukkan integritas, kenegarawanan, dan kepedulian yang mendalam terhadap tanggung jawab yang diemban sebagai kepala negara," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.