Liputan Khusus
Lipsus - Cerita Pemancing Tangkap Kerapu Sirip Merah 38 Kg
Ikan kerapu hasil tangkapan Tim Tanjung Jaya bercorak hitam kecoklatan. Dengan sirip merah. Ikan jenis ini biasanya berada di perairan laut dalam.
"Luar biasa Piala Kapolda ini sangat mengesankan. Mereka coba menghubungkan spot dan hobi para pemancing. Mendekatkan orang-orang Indonesia. Ini sangat gila karena, daerah sini ikannya sangat banyak. Jadi buat kita puas strike," ujarnya.
Kegiatan lomba yang diorganiser Eden Organize pimpinan Rony Yap dalam laporan penyelenggaraan menyampaikan peserta yang mendaftar berjumlah 74 Tim dengan 357 angler/pemancing yang berasal dari Timor Leste, Jakarta, Surabaya, Palu, Kaltim, Bali, NTB dan seluruh Kab/kota se-NTT.
Total hadiah yang diperebutkan dalam Lomba ini Rp 249.000.000,- untuk kategori utama dan hiburan.
Sementara itu Ketua Tim Juri, Joseph Siantari menyatakan, penilaian lomba kali ini agak spesifik dan baru diberlakukan yaitu berbasis digital dengan menggunakan aplikasi video timestamp.
Lebih lanjut disebutkan, jenis soe spesies yang diperlombakan adalah untuk hadiah utama: amberjack/lamale, giant travely/gargahing, tenggiri, barakuda, dogtooth tuna/tuna gigi anjing, ruby sneaper/gandola, kerapu. Sedangkan untuk hadiah hiburan: sneper/kakap merah,skip travely/mata belo, lencam/dusu, rainbow runner/salam, grend job fish/guntur dan cablak/kurisi.
Setiap kecurangan yang terjadi tidak saja akan didiskualifikasi tetapi juga akan diproses pidana oleh aparat penegak hukum.
110 Ekor Ikan
Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel T.M. Silitonga, S.H., M.A., usai penutupan kegiatan menyampaikan ikan yang didapat dalam turnamen ini berjumlah 110 ekor, dengan ikan terberat jenis kerapu dengan ukuran 38 kg.
“Turnamen ini dilaksanakan secara nasional bahkan ada peserta yang datang dari Timor Leste, Jakarta, Kalimantan, Bandung, NTB, kemudian ada dari Papua. Tim yang ikut berlomba sebanyak 74 tim, terdiri dari 357 orang, menggunakan 74 kapal. Ikan yang berhasil dipancing sekitar 110 ekor ikan. Juaranya terberat sekitar 38 kg jenisnya ikan kerapu, juara dua 36 kilo jenisnya ikan ruby, dan juara tiga 22 kilo jenisnya ikan tuna,” ujarnya Minggu (29/9).
Dijelaskan Daniel, turnamen inu dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-78.
“Turnamen ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Bhayangkara ke-78, tetapi karena cuaca yang kemarin-kemarin ekstrim, sehingga diundur sampai cuaca yang baik,” ungkapnya.
Turnamen ini lanjut Daniel dilaksanakan untuk mengakomodir hobi angler atau para pemancing, yang datang dari daerah lain. Selain itu akan memiliki dampak pada promosi pariwisata dan perekonomian di sekitar lokasi kegiatan.
“Adanya para peserta yang datang ini tentunya mereka butuh penginapan, makan, kebutuhan lainnya termasuk sewa kapal dan peralatan itu akan ada dampak ekonominya,” kata Daniel.
Menurutnya, turnamen mancing ini tambah Kapolda Daniel, tidak mengganggu ekosistem secara masif.
Untuk pengeboman ikan pihaknya selaku aparat penegak hukum, akan melakukan tindakan tegas dengan melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang melakukan pengeboman atau menangkap dengan menggunakan peledak.
“Ini sangat merugikan karena bayi ikan, karang, dan biota laut akan rusak. Oleh karena itu kita galakan turnamen mancing ini dan kita berhasil dapat ikan ada yang besar juga. Ekosistem laut tidak terganggu secara masif, laut bisa terus memproduksikan kehidupan untuk masyarakat,” tutupnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.