Liputan Khusus

Lipsus - Cerita Pemancing Tangkap Kerapu Sirip Merah 38 Kg

Ikan kerapu hasil tangkapan Tim Tanjung Jaya bercorak hitam kecoklatan. Dengan sirip merah. Ikan jenis ini biasanya berada di perairan laut dalam.

|
Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Tim Tanjung Jaya berhasil memancing ikan kerapu dengan berat 38,45 kilogram. Jenis ikan itu menjadi paling berat dalam turnamen mancing Kapolda NTT tahun 2024. 

"Pada saat berlangsungnya turnamen kemarin ada sedikit insiden. Ada dua kapal mengalami kerusakan mesin. Dan satu kapal mengalami mati mesin," kata dia.

Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Silitonga berpose bersama juara turnamen mancing Kapolda Cup Tahun 2024. Minggu, 29 September 2024.
Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Silitonga berpose bersama juara turnamen mancing Kapolda Cup Tahun 2024. Minggu, 29 September 2024. (POS-KUPANG.COM/ROSALIA ANDRELA)

Team Angler dari Bali

Pada Minggu 29 September 2024 sekitar pukul 10.00 Wita, ratusan peserta dengan berbagai perahu mulai kembali ke dermaga Nunbaun Sabu. Saat tiba di pelabuhan, hasil mancing dibawa ke arena timbangan untuk diperiksa panitia.

Selanjutnya diukur panjang dan ditimbang. Ikan yang sudah ditimbang akan didata panitia dan dilanjutkan dengan pose bersama.

Ikan-ikan yang ikut dalam turnamen, akan disimpan panitia dalam sebuah box pendingin yang sudah disiapkan. Para peserta lalu beristirahat di tenda utama menunggu para pemancing lainnya tiba di dermaga.

Putu Sudarimbawa dari Team Angler Nekat Bali mengatakan, sejak dilepas pada Sabtu, Team yang dia pimpin menuju ke arah utara perairan Timor. Tiba di titik, umpan team berhasil mendapatkan ikan.

"Ikan Rubinya gede-gede. Kita tetap fokus di sana. Ada (lainnya) juga, tapi kita pake Rubi saja," kata Putu.

Sabtu malam, tim ini berpindah tempat untuk mencari titik yang lebih menantang. Hingga Minggu pagi, tak ada ikan seperti yang diharapkan. Tim kembali lagi ke titik semula dan hasilnya ada ikan yang didapat.

Sebelum berpindah tempat, ikan dengan berat 36,45 kilogram dan panjan 125 centimeter berhasil didapat. Tidak butuh waktu lama untuk membawa ikat dengan puluhan kilogram itu ke atas perahu.

Sepanjang Sabtu hingga Minggu, setidaknya ada lima ikan jenis Rubi yang didapat tim ini. Menurut Putu, dia dan timnya tidak mengalami kesulitan berarti dalam turnamen kali ini.

"Kalau rubi itu tidak terlalu ada perlawanan jadi sekitar 20 menitan sudah bisa dibawa masuk ke perahu. Yang menjengkelkan itu ada ikan barakuda yang buat pancing kita putus. Banyak pancing putus dimakan. Dihabisi," katanya.

Putu ditemani Rudi Rahman, I komang Cahyana, Ronald dan Lalu Andri Sutarno. Sebagai orang yang tidak begitu memahami kondisi perairan, Team Angler Nekat Bali hanya mengikuti beberapa peserta lainnya.  Pilihannya pun mengikuti peserta yang paling sedikit.

Putu bercerita, paling banyak peserta mengarah ke selatan. Sementara timnya bersama beberapa peserta berada di utara. Di lokasi itu, persaingan dengan peserta akan lebih minim.

"Angler kita ada 5 orang tapi kalau dari Bali itu sekitar 7 orang. Dari Bali dengan pesawat sekitar 2 jam tiba di Kupang baru mulai ikut turnamen," katanya.

Dia mengatakan, turnamen ini sangat mengesankan. Dia menyebut agenda ini memberi pesan tersendiri. Sebab, adanya kegiatan ini ikut merekatkan hubungan para pemancing antar daerah di Indonesia. Dia memuji perairan pulau Timor yang memiliki ketersediaan ikan yang sangat banyak.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved