Berita NTT

Lembata akan Jadi Daerah Pertama yang  Mandiri Secara Energi dalam Waktu Dekat 

Seperti apa peran Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam mempersiapkan pembangunan PLTB di Kabupaten Lembata, berikut cuplikan wawancara eksklusif

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Manager Unit Pelaksana Proyek Nusa Tenggara 3, Kasirun bersama host Clara Marly dalam Podcast Pos Kupang, Jumat, 27/09/2024. 

Kalau di Lembata, pemakaian listrik di sana hanya 6 megawatt sementara kami akan membangun 10 megawatt, artinya ini sudah cukup membuat Pulau Lembata itu menjadi pulau yang mandiri dengan energi yang tidak perlu mengambil dari sumber tempat lain. Itu sangat membanggakan kalau menurut saya. 

Apa maksudnya 2x5, 10x2 dan 2x20? 

Kalau listrik di rumah kita itu satuannya anggaplah saja VA (Volt Ampere) ya atau setara dengan Watt. Jadi kalau tadi pembangkit tadi rencana 2x5 megawatt berarti 5 itu adalah 5.000 Watt, cukup besar jadi nanti itu akan bisa menerangi wilayah Kabupaten Lembata.

Tidak perlu lagi dengan pembangkit listrik yang lain begitu PLTB itu beroperasi, diesel-diesel itu akan kita stop, nonaktifkan.

Peluang di Lembata itu sangat besar jadi kemungkinan akan kita bangun lebih besar lagi seandainya nanti memang permintaan energi listrik di situ akan berkembang. Tentunya kita akan menyediakan listrik di suatu tempat dengan kontinuitas dengan jumlah yang cukup karena pasti suatu daerah itu mempunyai program-program untuk pembangunan tentunya, jadi kita akan mempersiapkan itu. 

Berarti PLTB yang dibangun di Lembata itu bisa menyinari satu Kabupaten Lembata

Betul. Artinya begini. Begitu ada lebih listrik, mungkin mau membangun hotel di sana, mau bangun mall, investor akan masuk ke situ, pasti akan ada keyakinan dari investor untuk masuk. Itu salah satu tujuannya. 

Apa korelasi antara energi terbarukan terhadap kemandirian energi di NTT? 

Ya memang yang tadi saya sampaikan, NTT adalah tempat yang memiliki potensi EBT yang tidak dimiliki oleh daerah lain jadi untuk pengembangan energi di NTT ini, dengan potensi itu kita akan membangun pembangkit dengan energi terbarukan.

Itu tentunya menjadi sesuatu yang berbeda dari tempat lain dan kita juga masih disuplai bahan bakar dari luar jadi pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar BBM itu lebih mahal dari menggunakan di luar itu apalagi dengan energi terbarukan tadi.

Di saat kita mengoperasikan pembangkit yang murah tentunya subsidi dari pemerintah yang harus diberikan ke PLN untuk konsumen itu bisa digunakan untuk pembangunan yang lain tentunya, seperti infrastruktur, kesehatan, sekolah dan lain-lain.

Itu salah satu alasan kenapa harus di NTT, dan juga kemandirian daerah itu nanti suatu saat, saya hanya berangan-angan dan berandai-andai, di Lembata itu mempunyai potensi panas bumi yang cukup besar jadi di sana nanti dalam waktu dekat akan memiliki kemandirian energi dengan menggunakan energi baru terbarukan yaitu dengan panas bumi disaat daerah lain belum bisa memiliki itu. 

Salah satu yang pertama adalah bisa jadi di Lembata. Itu bisa jadi daerah pertama di Indonesia ataupun bahkan di dunia yang menggunakan energi non fosil jika nanti PLTB di sana sudah berjalan.

Saya rasa lebih menjadi kebanggaan untuk NTT nanti karena dunia sekarang sudah mulai cukup perhatian dengan penggunaan bahan bakar fosil apalagi juga kita akan menyediakan listrik untuk mendukung potensi-potensi daerah setempat. (uzu)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved