Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 26 September 2024, “Ia Berusaha Supaya Dapat Bertemu Yesus”

Namun juga ada banyak orang yang berusaha bertemu denganNya tapi juga dengan latar belakang yang berbeda.

Editor: Rosalina Woso
DOK. POS-KUPANG.COM
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Kamis 26 September 2024, “Ia Berusaha Supaya Dapat Bertemu Yesus” 

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Kamis 26 September 2024, “Ia Berusaha Supaya Dapat Bertemu Yesus

Hari Kamis Biasa Pekan XXV

Bacaan I:  Pkh. 1: 2-11
Injil : Lukas  9: 7-9       

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Setiap orang pasti punya keinginan yang besar untuk bisa bertemu dengan orang yang terkenal atau yang punya pengaruh dalam masyarakat dan itu menjadi satu pengalaman yang sangat berarti.

Begitu juga dengan Yesus, ada banyak orang ingin berjumpa denganNya untuk meminta penyembuhan dari padaNya bahkan hanya dengan menjamah jumbai jubahNya. Dan ini yang disebut iman itu. Namun juga ada banyak orang yang berusaha bertemu denganNya tapi juga dengan latar belakang yang berbeda.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita kembali  untuk merenungkan sabda Tuhan dalam bacaan-bacaan  yang kita renungkan hari ini. Dalam bacaan pertama, kitab Pengkotbah  memulai pengajaran  dengan kesia-siaan. Segala sesuatu adalah sia-sia belaka karena apa yang pernah ada akan ada lagi dan yang pernah dibuat akan dibuat lagi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 23 September 2024, Tiga Cara Singkir Kegelapan Karena Kebiasaan Buruk

Bagi Pengkotbah, tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Itulah dunia kemanusiaan yang  akan memproduksi  lagi dan lagi hal yang dulu pernah ada dan dibuat lagi dan lagi. Semuanya hanya untuk memenuhi hasrat manusia yang selalu merasa kosong dan semunya itu hanya untuk kesia-siaan belaka.

 Sampai kenangan akan masa lalu pun tak ada dan tak ada kengan pada mereka yang hidup sesudahnya karena masa depan pun masih akan datang. Maka manusia dan semua yang ada padanya hanyalah satu kesia-siaan.

Pertanyaan kita: Mengapa hanya ada kesia-siaan belaka? Karena tak ada yang kekal bagi manusia karena hanya Tuhanlah yang kekal. Dan Yesus dalam Injil hari ini dicari secara khusus oleh Herodes yang selalu berusaha bertemu karena mendengar  banyak  hal baru tentang Yesus yang satu ini.

Bagi Herodes, orang yang hampir sama dengan Yesus ini sudah dipenggal kepalanya hanya karena satu konspirasi politik egosentris dari  penjilat kejahatan. Dan kabar yang didengar tentang Yesus ini pun mirip seperti Yohanes itu.

Dan bagi Herodes, orang-orang seperti inilah yang  akan mengganggu kedudukannya sebagai sorang raja. Maka keinginannya untuk bertemu Yesus sebenarnya dilatari oleh motivasi yang tidak murni. Seperti sejak awal kelahiran Yesus itu, Herodes sudah membunuh anak-anak kecil di Betlehem. Maka usaha untuk bertemu dengan Yesus ini pun masih dengan satu motivasi yang jahat karena ada ketakutan akan kedudukannya, jangan-jangan orang seperti Yesus yang didengarnya memiliki banyak kuasa bahkan sampai membangkitkan orang mati ini, dianggap sebagai satu ancaman akan kedudukannya sebagai seorang  raja.

Banyak di antara kita yang juga berusaha untuk bertemu dengan Yesus seperti kebanyakan orang pada masa Yesus dulu dan berbondong-bondong mengikuti Yesus ke mana saja Dia pergi. Di antara banyak orang itu, ada juga orang Farisi dan ahli Taurat yang  berusaha bertemu denganNya hanya untuk menemukan kesalahan yang dibuat Yesus, atau juga hanya untuk sekedar untuk mencobai Yesus dengan berbagai macam dalil mereka.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved