Pilkada Rote Ndao

Penjabat Bupati Rote Ndao Sebut Ada Oknum Camat, Lurah Datang Mengaku Dosa Gegara Tidak Netral

Dikatakan Oder Maks Sombu, ada camat, kepala desa ataupun penjabat kepala desa yang berlaku bodoh. Dirinya bisa menyatakan itu dan bisa dibuktikan.

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/MARIO GIOVANI TETI
Penjabat Bupati Rote Ndao saat sambutan pada rapat pleno terbuka DPSHP dan penetapan DPT Pilkada 2024 di Aula New Hotel Ricky Ba'a. Jumat, 20 September 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Penjabat Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu membeberkan terdapat oknum camat dan lurah yang datang menemuinya di rumah jabatan untuk mengaku dosa akibat kedapatan tidak netral atau mendukung salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao.

Hal ini disampaikannya saat menyampaikan sambutan dalam rapat pleno terbuka daftar pemilih sementara hasil perbaikan dan penetapan daftar pemilih tetap pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao tahun 2024 di Aula New Hotel Ricky Ba'a. Jumat, 20 September 2024.

Dikatakan Oder Maks Sombu, ada camat, kepala desa ataupun penjabat kepala desa yang berlaku bodoh. Dirinya bisa menyatakan itu dan bisa dibuktikan.

"Sudah ada yang datang ampun dosa di rumah jabatan, saya biarkan mereka beberapa jam duduk di luar. Ada lurah yang tunggu saya beberapa jam sampai bangun pulang," ungkap Oder Maks Sombu.

Dia menegaskan, jadi ASN yang kedapatan melakukan pelanggaran itu harus tahu diri. Apalagi saat ini era digital, banyak orang bisa melihat postingan-postingan di media sosial jika seorang ASN terlibat politik, tindakan inilah yang mencoreng nama baik Rote Ndao.

"Ada camat dan lurah yang sudah diperiksa dan hari ini rekomendasinya  saya terima. Saya pastikan cara tegas kepada mereka, supaya mereka tahu, walaupun saya di depan mereka baik-baik saja. Saya katakan, aturanlah yang menghukum kamu, karena kamu melanggar, bukan Penjabat Bupati," lugas Oder Maks Sombu.

"Jadi untuk ASN, kalau mendukung siapapun, yah di dalam hati saja, jangan keliling dari rumah-rumah, tidak ada pekerjaan. Urus masyarakat dulu jangan urus orang lain," tambah dia menyarankan.

Oder Maks Sombu kemudian menyampaikan, baru-baru ini, dirinya dan Sekda menghadiri rakornas Bawaslu RI soal netralitas ASN, baik itu sekretaris desa, kepala desa/lurah, camat maupun seluruh ASN.

Baca juga: Sindikat Penjual Cat Palsu Asal Wonosobo Diringkus Polisi di Rote Ndao

"Dari rakornas itu, kami mendapat bekal untuk menindak tegas kepada ASN yang melakukan pelanggaran perihal netralitas dalam Pilkada tahun 2024," cetusnya.

"Bapak-bapak Bawaslu jangan segan-segan menindak ASN yang tidak jaga netralitas," lanjutnya.

Penyelenggara Jangan Jadi Pemain, Jadi Wasit yang Benar 

Khusus untuk Ketua KPU dan semua anggota hingga tingkat desa, Ketua Bawaslu dan anggota hingga tingkat bawah, Oder Maks Sombu mengingatkan agar tidak berpihak atau menguntungkan pasangan calon manapun.

"Untuk penyelenggara dan pengawas, jangan jadi pemain, tetapi jadi wasit yang benar. Bola kaki baru-baru di Aceh, berkelahikan gara-gara wasit. Seandainya wasit itu sudah kiri di lapangan, siapa yang jadi pemenang," tegas Oder Maks Sombu.

Wasit itu, dikatakannya bukan hanya KPU dan Bawaslu, termasuk di dalamnya Kepala Desa, Camat dan seluruh ASN

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved