Renungah Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 15 September 2024, Hidup yang bertanggungjawab

Maksud nabi Yehezkiel ialah ada kebiasaan buruk di antara umat Tuhan, yakni suka mempersalahkan orang lain atas keadaan buruk yang dialami.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Minggu 15 September 2024, Hidup yang bertanggungjawab
POS-KUPANG.COM/HO-GRAMEDIA
Ilustrasi Hidup yang bertanggungjawab.

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Minggu 15 September 2024, Hidup yang bertanggungjawab, merujuk pada KITAB YEHEZKIEL 18:1-32.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi September 2024. 

Tema Pelayanan GMIT Bulan September 2024, yakni “Hidup Kudus Bagi TUHAN dan Sesama”. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

 Imam sekaligus nabi Yehezkiel dipanggil untuk melayani bangsa Yehuda ketika berada di pembuangan di Babel (593 sM), bersamaan dengan masa pelayanan nabi Yeremia di Yerusalem.

Yehezkiel melayani selama kurang lebih dua puluh tujuh tahun. Ia diutus Allah menjelaskan kepada bangsa Yehuda tentang alasan mengapa Allah menyerahkan mereka ke tangan Babel dan membuang mereka.

Dari umat Israel kita mengevaluasi diri apakah kita sudah hidup bertanggung-jawab.

Pertama, nabi Yehezkiel mengritik umat Tuhan yang berpikir bahwa tanggung-jawab atas dosa pribadi bersifat genetis, turun-temurun.

Maksud nabi Yehezkiel ialah ada kebiasaan buruk di antara umat Tuhan, yakni suka mempersalahkan orang lain atas keadaan buruk yang dialami.

Kita yang salah tetapi kita menunjuk orang lain sebagai penyebab, “Saya terlambat ke kantor karena ibu tidak membangunkan saya dan saya tidak mengerjakan tugas saya tepat waktu karena kakak tidak membantu saya," katanya.

Kedua, umat Israel mempersalahkan Tuhan bahwa mereka dihukum ke pembuangan karena dosa orang tua dan nenek moyang mereka dan bukan karena dosa-dosa mereka sendiri.

Sikap mempersalahkan Tuhan, menunjukkan tidak ada rasa tanggung jawab dan tidak dewasa.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 14 September 2024, Berharap pada Kasih Setia Tuhan

Mempersalahkan Tuhan menunjukkan umat tidak memahami arti keadilan Tuhan sehingga mereka menilai Tuhan tidak adil. 

Maka nabi Yehezkiel mengingatkan mereka akan keadilan Tuhan yang menghargai orang benar dan menghukum yang jahat.

Mempersalahkan Tuhan hanyalah upaya mencari-cari alasan membela dosa, yang menjauhkan dari pertobatan dan hidup baru.

LANGKAH IMAN.

Mengakui dosa merupakan tindakan yang dewasa dan bertanggung-jawab, yang memungkinkan kita dapat menerima pengampunan dari Tuhan.

Sikap mempersalahkan pihak lain akan membawa hati kita semakin keras dan sombong. Mengakui dosa dengan sungguh hati akan memberikan kita kebebasan dan kelegaan, beban kita pun terlepas. Amin! (*)

Alamat Sekretariat Suluh Injil: 
Jl. Seruni No. 8 – Naikoten 1
Kota Kupang – NTT

Alamat email:
bethseba0906@gmail.com
WhatsApp
Neti 08113828074  dan Eka 085239108328

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved