Berita Flores Timur
Anyaman Lontar Flotim Jadi Oleh-oleh Paus Fransiskus, Dipromosi di Asian Games
Saat menjadi satu-satunya merchandise Asian Games, Du Anyam sukses menjual lebih dari 16 ribu produk kerajinan tangan asal NTT.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Perempuan penganyam lontar asal Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT, patut bangga karena hasil karyanya jadi cendera mata atau oleh-oleh bagi Paus Fransiskus saat lawatan ke Indonesia tanggal 3 September 2024 lalu.
Souvenir anyaman lontar sebagai bentuk kedigdayaan perempuan yang dibawa Paus Fransiskus itu diceritakan Founder Du Anyam, Hana Keraf saat seremonial pelepasan eksor kerajinan anayaman lontar di Kota Larantuka, Jumat, 13 September 2024.
"Kami bangga karena (produk anyaman lontar) jadi oleh-oleh bapa suci Paus Fransiskus," kata Hana disambut tepuk tangan, diantaranya, Plt. Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Temmy Setya Permana dan Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid.
Selain bangga karena produknya dibawa sang pemimpin Gereja Katolik seluruh dunia, Hana juga memaparkan sejumlah capaian gemilang Du Anyam yang semakin dikenal pasar global.
Diantaranya, jelas Ana Keraf, produk mereka pernah dipromosi dan laku terjual dalam Asian Games 2018 yang merupakan ajang olahraga terbesar kedua di dunia.
Saat menjadi satu-satunya merchandise Asian Games, Du Anyam sukses menjual lebih dari 16 ribu produk kerajinan tangan asal NTT.
"Pernah jadi merchandise Asian Games, kami juga menjadi souvenir dalam ajang-ajang internasional, seperti G20 (Group of Twenty)," ucapnya.
Hana Keraf mengatakan, satu kontainer berisi produk anyaman lontar akan diekspor perdana ke 50 negara di Benua Asia, Amerika, dan juga Eropa.
Perempuan asal NTT lulusan Sarjana Bisnis Internasional ini senang karena kerajinan dari kampung halamannya sangat diminati pasar global, terlebih Amerika.
Baca juga: Anyaman Lontar Karya Perempuan Flores Timur NTT Diekspor ke 50 Negara
"Ini ekspor pertama yang langsung masuk ke 50 negara. Semuanya produk perempuan NTT. Kita justru membawa uang masuk NTT, baik lapangan pekerjaan ibu-ibu pengrajin maupun semua orang yang ada dalam rantai kami, misalnya penyedia bahan baku, tukang ojek, kapal, juga sopir pickup," ungkapnya sambil tersenyum.
Hana Keraf menerangkan, setahun terakhir sebanyak 13 kontainer yang sudah terkirim. Progres ini menjadi sejarah bagi keluarga Du Anyam yang konsen mengangkat harkat dan martabat perempuan untuk berdaya di bidang ekonomi. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.