Berita NTT

LP3M UCB Bentuk Promotor Kesehatan Cilik di Alor

Ruben Koimo, salah satu siswa SDN Hopter Kecamatan Alor Barat Daya mengatakan sangat senang dengan kegiatan ini. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Pose bersama para siswa sekolah dasar di Kabupaten Alor usai dilakukan pembentukan promotor kesehatan cilik oleh LP3M UCB Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Citra Bangsa (LP3M UCB) membentuk promotor kesehatan cilik di Kabupaten Alor.

Pembentukan promotor kesehatan cilik itu dilakukan di SDN Hopter dan SDN Pailelang

Kepala LP3M UCB Vinsensius Belawa Lemaking, mengatakan anak-anak di dua sekolah ini sangat antusias menjadi promotor kesehatan cilik. Meski kedua sekolah itu berada terkendala berbagai persoalan seperti air bersih hingga jaringan internet, namun semangat hidup sehat tetap tinggi. 

"Walau tempat mereka cukup terpencil, akses air bersih yang sulit, sinyal yang susah dan keterbatasan lain tetapi semangat mereka untuk hidup sehat sangat tinggi," kata mantan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UCB ini, Kamis 12 September 2024.

Vinsen mengatakan sistem kerja promotor kesehatan cilik tidak sulit. Guru kesiswaan atau guru olahraga akan menjadi pembina. Anak-anak dilatih dan dibiasakan mencuci tangan sebelum makan, mandi teratur hingga menegur orang yang menghisap rokok di dalam rumah. 

Cuci tangan menjadi penting dilakukan karena memang tangan menjadi salah satu sumber penyebab penyakit. Meski sederhana, kebanyakan orang sering mengabaikan cuci tangan sebelum makan. 

"Padahal tangan ini adalah sumber kuman terbanyak, apalagi pada anak-anak. Aktivitas harian kita umumnya menggunakan tangan dan tangan merupakan perantara makanan menuju mulut. Kuku jari kita apabila dilihat dalam mikroskop akan penuh dengan kuman," ujarnya. 

Kuman dari tangan, kata dia, jika masuk dalam usus akan memakan semua zat makanan bergizi yang telah di makan dan hasilnya orang itu akan kekurangan gizi dan terkena berbagai macam penyakit termasuk menurunkan kecerdasan. 

Oleh sebab, cuci tangan menjadi wajib sebelum menyentuh makanan. Dia bilang, budaya orang Yahudi selalu membasuh tangan bahkan mandi bila masuk ke rumah. Sekalipun itu rumah pribadi. 

"Ini hal sederhana yang dilakukan dan kemungkinan menjadi penyebab mengapa orang Yahudi itu pintar,* kata Sekretaris Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Provinsi NTT itu. 

Baca juga: Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan, Paul Liyanto Ajak Mahasiswa UCB Bijak Sikapi Pengaruh Globalisasi

Ruben Koimo, salah satu siswa SDN Hopter Kecamatan Alor Barat Daya mengatakan sangat senang dengan kegiatan ini. 

"Kami sangat senang dengan kegiatan ini. Kami su janji akan buat untuk kami jadi sehat dan pintar,” tutur Koimo siswa kelas 5 ini seperti keterangan tertulis yang diberikan UCB Kupang. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved