Kunjungan Paus Fransiskus
Warga Papua Nugini Jalan Kaki Berminggu-minggu Demi Bertemu Paus Fransiskus
Setelah empat hari di Indonesia, Paus Fransiskus melanjutkan lawatan apostoliknya ke Papua Nugini pada Jumat (6/9/2024).
Di antara ribuan orang yang sudah berkumpul di Port Moresby, ada sekelompok warga yang telah melakukan perjalanan selama berminggu-minggu dengan berjalan kaki demi bisa bertemu Paus Fransiskus.
Papua Nugini, sebanyak 43 orang itu telah berjalan dari pantai utara ke selatan, melintasi hutan lebat, dan pegunungan tengah yang rimbun.
Mereka datang dari Morobe ke ibu kota yang dengan kata lain menempuh perjalanan lebih dari 200 km jika diukur secara langsung.
Sophie Balbal mengaku melakukan perjalanan dari pulau New Britain untuk mewakili sekelompok ibu-ibu.
“Ini adalah pertama kalinya dalam hidup saya naik pesawat dan datang ke Port Moresby. Apa pun pesan yang beliau sampaikan kepada kami, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menyampaikannya kepada sesama ibu, semua ibu di paroki kami," ungkapnya, sebagaimana dilansir AFP.
Papua Nugini adalah negara kedua yang akan dikunjungi Paus Fransiskus dalam tur Asia-Pasifiknya selama 12 hari.
Paus berusia 87 tahun itu telah lebih dulu mengunjungi Indonesia sejak Selasa 3 September 2024 yang juga disambut luar biasa.
Makna bagi Papua Nugini
Kehadiran Paus Fransiskus di Papua Nugini dipandang sebagai berkah bagi negara tetangga Indonesia itu.
Demikian dikatakan oPhilip Gibbs, seorang pastor kelahiran Selandia Baru yang tiba di Papua Nugini sebagai misionaris 50 tahun yang lalu.
“Itulah yang dibicarakan. Saya pikir itu adalah cara yang baik untuk melihatnya,” kata Gibbs, yang kini menjabat sebagai presiden Universitas Divine Word.
Papua Nugini tercatat sebagai negara dengan mayoritas warga beragama Kristen. Negara ini juga telah mengalami krisis kekerasan dalam rumah tangga yang merajalela, perburuan berdarah, dan kekerasan kesukuan yang mematikan, yang menyebabkan ribuan orang terbunuh dan puluhan ribu orang mengungsi.
Human Rights Watch bahkan telah menjuluki Papua Nugini sebagai salah satu tempat paling berbahaya untuk menjadi seorang perempuan atau gadis.
Dalam beberapa ukuran, sebanyak 80 persen perempuan di negara itu tercatat telah mengalami kekerasan oleh pasangan mereka.
Di daerah dataran tinggi Papua Nugini, tuduhan palsu tentang sihir sering kali memicu perburuan kejam yang membunuh atau melukai korban.
Paus Fransiskus Desak Umat untuk Memiliki Anak pada Kunjungan Perdana Kepausan ke Corsica Perancis |
![]() |
---|
Paus Fransiskus Bahas Perang di Timur Tengah dan Aborsi di Pesawat Pulang dari Belgia |
![]() |
---|
Universitas Katolik Belgia Kecam Pandangan Paus tentang Peran Perempuan dalam Masyarakat |
![]() |
---|
Kisah Sepatu Suster Irene dan Pertemuannya dengan Paus Fransiskus |
![]() |
---|
Paus Fransiskus Saat Audiensi: Saya Melihat Iman yang Hidup dan Penuh Sukacita di Asia dan Oseania |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.