Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 5 September 2024,“Bertolaklah ke Tempat yang Dalam”
Dia adalah seorang biarawati Katolik dan misionaris India berdarah Albania.Ia lahir pada tanggal 26 Agustus 1910 dan meninggal di Kalkuta, India
Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Kamis 5 September 2024, “Bertolaklah ke Tempat yang Dalam”
Hari Kamis Biasa Pekan XXII
PF. Santa Teresia dari Kalkuta
Bacaan I:1Kor. 3:18-23
Injil:Lukas 5:1-11
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Ketika perahu atau kapal yang hendak melaut untuk menangkap ikan dengan jumlah yang cukup banyak maka salah satu tekniknya adalah dengan mencari tempat yang dalam untuk menebarkan jala karena di tempat yang dalam itu ada banyak ikannya. Dan para nelayan sudah tahu tentang hal ini karena mereka hidup dari menangkap ikan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 4 September 2024, “Untuk itulah Aku Diutus”
Untuk itu, pada saat kapan harus menebarkan jala dan kapan tidak boleh. Maka ajakan untuk bertolak ke tempat yang dalam itu menjadi satu arahan yang umum dan biasa dilakukan oleh para nelayan. Hal praktis lainnya adalah mereka tidak akan menebarkan jalan untuk kedua kalinya di tempat yang sama.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pada hari ini sebenarnya gereja memperingati secara fakultatif santa Teresia dari Kalkuta. Bunda Maria Teresa Bojaxhiuatau lebih dikenal sebagai Bunda Teresa yang dihormati sebagai Santa Teresa dari Kalkuta oleh Gereja Katolik setelah dikanonisasi.
Dia adalah seorang biarawati Katolik dan misionaris India berdarah Albania. Ia lahir pada tanggal 26 Agustus 1910 dan meninggal di Kalkuta, India pada tanggal 5 September 1997 saat berumur 87 tahun. Dia merupakan seorang biarawati Katolik Roma keturunan Albania dan berkewarganegaraan India yang mendirikan Misionaris Cinta Kasih (Missionaries of Charity; M.C.) di Kalkuta, India, pada tahun 1950.
Setelah kematiannya, dia mendapat gelar "Beata" (blessed dalam bahasa Inggris) oleh Paus Yohanes Paulus II.Pada tahun 1970-an, dia menjadi terkenal di dunia internasional karena pekerjaan kemanusiaan dan advokasi bagi hak-hak orang miskin dan tak berdaya, bahkan Misionaris Cinta Kasih yang didirikannya terus berkembang sepanjang hidupnya.
Sebelum meninggal dunia, dia telah menjalankan 610 misi di 123 negara, termasuk penampungan dan rumah bagi penderita HIV/AIDS, lepra, dan TBC, program konseling untuk anak dan keluarga, panti asuhan, dan sekolah. Pemerintah, organisasi sosial, dan tokoh terkemuka telah terinspirasi dari karyanya, namun tak sedikit pula filosofi dan implementasi
Bunda Teresa yang menghadapi banyak kritik. Dia menerima berbagai penghargaan, termasuk penghargaan pemerintah India Bharat Ratna (1980) dan Penghargaan Perdamaian Nobel pada tahun 1979. Bunda Teresa merupakan salah satu tokoh yang paling dikagumi dalam sejarah. Apapun yang telah dilakukan oleh Bunda Teresa adalah satu kegiatan kemanusiaan yang langsung menyentuh inti diri manusia dan yang sesuai dengan jalan dan kehendak Tuhan. Tiga karakteristik yang tampak dalam diri Bunda Teresa adalah: Be selfless (tidak mementingkan diri sendiri), Be humble (rendah hati), Be of service (menjadi pelayan) bagi orang lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.