Berita NTT

Tanpa Medali, Tim Paramotor NTT Tetap Puas dengan Hasil Kejuaraan Paramotor PON XXI 2024

pilot Jevi harus menjalani materi ujian  berupa penerbangan  paramotor selama 30 menit non stop di wilayah udara Kota Ende, Flores,  NTT. 

Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Tim paramotor NTT, yakni Manajer  Marsma TNI (Purn) Drs. Embu Agapitus, M.Si (Han), Ofisial Rudy Beremau dan Pilot Jevi Oky. 

POS-KUPANG.COM, ACEH - Tim Paramotor NTT yang berkekuatan tiga orang, yakni Manajer Marsma TNI (Purn) Drs. Embu Agapitus, M.Si (Han); Ofisial Rudy Beremau dan Pilot Jevi Oky  tetap puas dengan hasil yang dicapai pada PON kali ini. Pilot Jevi Oky berhasil menduduki peringkat 19 materi "Precision" dari 63 atlet  dan peringkat 22 dari 63 atlet materi "Slalom."

Capaian prestasi ini telah  mengangkat marwah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada level nasional. Menengok ke belakang, sejarah paramotor di Indonesia mulai eksis sekitar tahun 1940-an. Jumlah pilot paramotor di Indonesia saat itu masih sangat sedikit.

Selain harga mesin paramotor, parasut dan kelengkapan pendukung relatif mahal, terbang paramotor merupakan kegiatan yang beresiko kecalakaan sangat tinggi. Sama halnya dengan kegiatan kedirgantaraan lain seperti terjun payung, paralayang, terbang layang dan gantole. Mereka yang menggeluti kegiatan kedirgantaraan adalah orang-orang yang memiliki nyali menantang dan menguji adrenalin karena bermanuver di udara. 

Seiring berjalannya waktu, perekonomian Indonesia semakin membaik, jumlah pilot paramotor mulai bertambah dari tahun ke tahun. Saat ini, jumlah pilot paramotor di Indonesia mencapai di atas 2.000 orang.

Baca juga: Profil Tokoh NTT Markus Solo Kewuta, S.V.D, Sosok yang Selalu Disamping Paus Fransikus di Indonesia

 Bagi NTT, paramotor baru diperkenalkan pada tahun 2020 ketika TNI Angkatan Udara menggelar kegiatan tahunan  Pelangi Nusantara. Pada event tersebut para pilot menggunakan mesin paramotor dan parasut milik TNI Angkatan Udara dan beberapa  Pemda di Pulau Jawa. Pada akhir bulan Desember tahun 2022 kepengurusan Cabang Olahraga Paramotor NTT dibentuk dan ditetapkan. 

Ketua Umum dijabat oleh Marsekal Pertama TNI (Purn) Drs. Embu Agapitus, M.Si (Han). Pada momen pelantikan Kepengurusan Paramotor, Pemerintah Provinsi NTT melalui berbagai media menyatakan bahwa paramotor NTT akan mengukir sejarah keikutsertaan pertama kali pada event akbar nasional PON XXI 2024 Aceh-Sumut.

Menyikapi pernyataan Pemprov NTT untuk mengikutsertakan cabang olahraga (Cabor) Paramotor pada PON XXI 2024 Aceh-Sumut, Ketua Umum Paramotor NTT segera mengambil langkah-langkah perencanaan dan  penyiapan tim. Dengan segala  keterbatasan sumber daya, pada bulan Agustus 2023 secara swadaya cabor paramotor membeli satu unit mesin paramotor DLE- 170 dan 1 set parasut. 

Melalui perjuangan yang cukup alot,  NTT akhirnya berhasil mendapatkan kemudahan dari panitia Babak Kualifikasi (BK PON)  XXI 2024 untuk dapat berpartisipasi pada BK PON XXI di Provinsi Banten. Kemudahan yang diberikan berupa penerbitan lisensi PPG-2 bagi pilot Jevi Oky yang menjadi syarat utama keikutsertaan seorang atlit pada event PON, walaupun saat itu pilot Jevi harus menjalani materi ujian  berupa penerbangan  paramotor selama 30 menit non stop di wilayah udara Kota Ende, Flores,  NTT. 

Setelah berhasil memperoleh lisensi PPG-2, tim melakukan rangkaian latihan penyiapan keikutsertaan pada pelaksanaan BK PON XXI di Provinsi Banten pada bulan September 2023. Dari 130 atlet yang berpartisipasi, Jevi Oky berhasil menduduki peringkat ke-6 materi "Pure Economy" sehingga dinyatakan lolos mengikuti PON XXI 2024 Aceh- Sumut. 

Usai BK PON XXI, satu-satunya mesin paramotor DLE-170 yang dimiliki tim mengalami kerusakan sehingga kegiatan latihan menghadapi PON XXI 2024 Aceh-Sumut  mengalami kendala. Keikutsertaan Tim Paramotor NTT pada PON XXI 2024 Aceh-Sumut nyaris batal karena tim tidak memiliki mesin paramotor, parasut dan kelengkapan pendukung. Tim baru dipastikan bisa mengikuti PON setelah TNI Angkatan Udara dari  Lanud El Tari Kupang meminjamkan satununit mesin paramotor, parasut dan kelengkapan pendukung menjelang hari H kejuaraan paramotor PON XXI 2024 Aceh-Sumut. 

Tanggal 26 Agustus 2024 Tim Paramotor NTT berangkat menuju Venue Kejuaraan Paramotor di Lanud Malikussaleh, Lhokseumawe Aceh Utara. Menurut Epi Embu, begitulah panggilan akrab Ketua Umum Paramotor NTT, ada tiga pilar dalam olahraga paramotor.

Pertama adalah Education and Training (Diklat), kedua, Achievement (Prestasi termasuk PON, Kejurnas, Kejuaraan Dunia) dan pilar ketiga adalah Tourism (Pariwisata). Menggaungnya Paramotor NTT pada level nasional akan  berimplikasi terhadap sektor pariwisata NTT. 

Ketika sektor pariwisata NTT meningkat, perekonomian masyarakat khususnya masyarakat kecil akan ikut terdongkrak. Tahun 2028 dipastikan NTT dan NTB menjadi tuan rumah bersama PON XXII. Venue kejuaraan cabor paramotor dan  paralayang telah diperjuangkan dan dipastikan di NTT. Hajatan akbar nasional ini akan menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Pemprov dan KONI NTT ke depan.  (*/pol)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved