Breaking News

Berita Sikka

Siswa SMPN Henga Sikka Simulasi ANBK di Atas Bukit Hingga Larut Malam 

Karena terkendala karena internet, para siswa ini terpaksa mengikuti simulasi hingga larut malam.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-KEPSEK SMPN HENGA 
Sebanyak 31 siswa kelas VIII Siswa SMPN Henga di Desa Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT mengikuti simulasi Analisis Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di atas bukit bahkan hingga larut malam, Selasa 3 September 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto 

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Sebanyak 31 siswa kelas VIII Siswa SMPN Henga di Desa Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT mengikuti simulasi Analisis Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di atas bukit Tobikulubelek bahkan hingga larut malam, Selasa 3 September 2024.

Hal ini dilakukan karena di sekolah tempat asal mereka tidak ada akses jaringan internet.

Puluhan siswa harus berjalan kaki sejauh satu kilometer dari sekolah mereka menuju bukit untuk mengikuti simulasi menjelang ujian ANBK yang akan dilaksanakan pada 12-15 September 2024 mendatang.

Puluhan siswa yang didampingi para guru mengikuti kegiatan tersebut dibawah tenda darurat yang terbuat dari bambu dan daun kalapa yang dibangun oleh orang tua siswa sehari sebelumnya.

Baca juga: Kronologi Pedagang Ikan di Sikka Tenggelam di Pantai Waigete Sempat Teriak Minta Tolong

Karena terkendala karena internet, para siswa ini terpaksa mengikuti simulasi hingga larut malam.

Kepala SMPN Henga, Silvina Sinta, mengatakan terpaksa menggelar simulasi menjelang ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) karena di sekolah mereka tidak ada jaringan internet.

"Kami menggelar simulasi menjelang ujian di atas bukit Karena di sekolah tidak ada jaringan internet,"ujarnya.

Meski simulasi ANBK ditengah keterbatasan, namun tidak menyurutkan semangat siswa, guru dan para orang tua siswa untuk menyukseskan ujian Analisis Nasional Berbasis Komputer (ANBK)

"Keadaan masih tetap yang sama tapi tidak surut semangat kami bahkan semua kerjasama tetap terjalin, Terimakasih semuanya, rekan guru, orang tua Wali dan anak-anakku mari tetap semangat supaya bisa seperti yang di luar sana,"ujarnya.

Ia berharap semoga bukit sinyal tetap ada sehingga anak-anak bisa menatap dunia.

Mereka berharap kepada pemerintah untuk membangun tower di desa mereka agar para siswa tidak naik ke bukit untuk ikut ujian nasional berbasis komputer.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved