Pilkada Jakarta 2024

Jamiluddin Ritonga: Banyak Pendukung Militan Anies Baswedan Diprediksi Bakal Golput

Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, melontarkan prediksi senada bahwa pendukung militan Anies bakal golput.

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
PENDUKUNG MILITAN – Pendukung militan Anies Baswedan diprediksi bakal memilih golput. Pasalnya, tiga pasangan calon yang maju di Pilkada Jakarta 2024, merupakan pasangan yang bukan diharapkan. 

POS-KUPANG.COM – Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, melontarkan prediksi senada bahwa pendukung militan Anies Baswedan berkemungkinan bakal golput pada Pilkada Jakarta 2024.

Ramalan Jamiluddin Ritonga tersebut sejalan dengan prediksi yang disampaikan Refly Harun tentang dinamika politik yang terjadi di Jakarta, pasca Anies Baswedan gagal maju di Pilkada Jakarta karena tak satu partai politik pun yang mengusungnya untuk momen pesta demokrasi tersebut.

"Pendukung militan Anies tampaknya akan memilih golput," kata Jamiluddin Ritonga sebagaimana dilansir Pos-Kupang.Com dari Tribunnews.com, Selasa 3 September 2024.

Untuk diketahui, dalam momen politik ini, ada tiga pasangan calon yang bakal bersaing dalam merebut suara rakyat. 3 Pasangan calon tersebut, masing-masing Ridwan Kamil – Suswanto, berikutnya Pramono Anung-Rano Karno dan terakhir Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Meski dalam proses pemilu nanti akan ada banyak dinamika yang  terjadi, namun Jamiluddin Ritonga memprediksikan kalau militant fanatic Anies dan para simpatisan tidak akan goyah dengan berbagai pendekatan baik dari Ridwan Kamil maupun Dharma Pongrekun.

"Bagi pendukung militan Anies tampaknya harga mati. Bagi mereka tidak ada sosok yang layak dipilih selain Anies Baswedan," ucapnya.

Jamiluddin menambahkan, jumlah pendukung Anies yang militan sangat besar di Jakarta. "Karena itu, bila mereka golput itu sama artinya sudah memboikot Pilkada Jakarta," ujarnya.

"Kemungkinan akan berbeda pada pendukung Anies yang tidak militan. Mereka ini bisa jadi cenderung pragmatis," imbuhnya.

Sementara itu, kata Jamiluddin, pasangan yang dapat memberikan keuntungan finansial, tentu akan berpeluang dicoblos. 

Karena itu, peluang politik uang akan marak di Jakarta.

Namun, lanjut Jamiluddin, pendukung non militan Anies jumlah tidak banyak. 

Karena itu sumbangsih suara mereka tidak akan signifikan kepada Ridwan Kamil dan Dharma.

"Sebagian lagi berpeluang memilih calon yang diusung PKS. Peluang ini bisa terjadi karena mereka kader PKS yang fanatik kepasa Anies. Hanya saja jumlah mereka tidak banyak, sehingga tidak terlalu mendongkrak suara untuk RK," katanya.

"Jadi, peluang golput akan besar pada Pilkada Jakarta 2024. Mereka ini sebagian besar dari pendukung fanatik Anies," pungkasnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi tidak jadi maju di Pilkada Jakarta 2024.

Hal itu didasari karena Anies batal diusung oleh satu-satunya partai yang bisa memberikan tiket maju, yakni PDIP.

Baca juga: Prediksi Refly Pasca Anies Baswedan Gagal Maju di Jakarta: Banyak yang Bakal Golput

PDIP sempat memberikan angin segar untuk Anies Baswedan maju, namun di masa injury time pendaftaran calon kepala daerah ke KPU Jakarta, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu justru meresmikan pasangan Pramono Anung-Rano Karno.

Alhasil pasangan Pramono-Rano Karno didaftarkan oleh PDIP sebagai bakal cagub-cawagub pada tanggal 28 Agustus 2024 atau tepat sehari sebelum penutupan pendaftaran ke KPU Jakarta. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved