Pilkada Jakarta 2024

Prediksi Refly Pasca Anies Baswedan Gagal Maju di Jakarta: Banyak yang Bakal Golput

Pasca Anies Baswedan gagal maju di Pilkada Jakarta 2024, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat bicara. ia menyebutkan bakal banyak yang golput.

Editor: Frans Krowin
(Channel YouTube Refly Harun)
BAKAL GOLPUT – Refly Harun memprediksi Pilkada Jakarta 2024 bakal diwarnai banyak warga yang memilih golput. Pasanya, jagoannya, Anies Baswedan gagal maju di momen tersebut. 

POS-KUPANG.COM – Pasca Anies Baswedan gagal maju di Pilkada Jakarta 2024, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat bicara. Ia menyebutkan, bahwa pesta demokrasi di kota itu bakal diwarnai pemilih yang golput alias tidak ikut memberikan hak suara.

Refy Harus mengatakan itu setelah melihat dinamika di mana para figur yang bakal maju dan bertarung, umumnya tak disukai oleh masyarakat. Makanya saat ini ada penolakan dari masyarakat terhadap figur-figur tersebut.

Penolakan warga itu, lanjut Refly Harun, mengindikasikan bahwa dalam Pilkada Jakarta 2024 nanti, tak tertutup kemungkinan banyak warga memilih golput atau membuat suaranya menjadi suara tidak sah.

Untuk diketahui, ada tiga pasangan bakal cagub-cawagub yang melenggang di kontestasi Pilkada Jakarta 2024. Tiga pasangan calon tersebut, yakni Ridwan Kamil – Suswono dari Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus.

Kandidat kedua, adalah pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDIP dan didukung juga Partai Hanura. Sementara kandidat ketiga, adalah figure dari calon independent, yakni Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Terhadap tiga pasangan calon ini, lanjut Refly Harun, sebagian besar warga Jakarta akan golput atau merusak kertas suara. Dan itu ada pada basis pendukung Anies Baswedan.

Saat ini, lanjut dia, ada banyak pendukung Anies Baswedan yang kecewa dengan calon kepala daerah yang maju pada tahun ini, dan memiliki sikap untuk tidak memilih.

"Kalau kita bicara tentang pendukung Anies yang genuine ya (tidak akan memilih), (tapi) kalau pendukung yang dimobilisasi yang dikasih bansos dikasih duit itu lain lagi," kata Refly.

Atas hal tersebut, Refly meyakini, kertas suara di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di Provinsi Daerah Khusus Jakarta akan lebih banyak yang tidak sah ketimbang yang sah nantinya.

Pasalnya, kata dia, saat ini sebagian besar warga Jakarta sudah melek akan dinamika dan problem politik yang terjadi belakangan. 

"Ya bisa jadi, bisa jadi (banyak suara tidak sah) karena sudah pada melek politik. Iya tidak memilih sama sekali atau kalaupun memilih dicoblos semua agar suaranya tidak sah," tandas Refly.

Sebagai informasi, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi tidak jadi maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: Makin Serius Dirikan Partai Baru, Anies Baswedan: Mungkin Tidak Lama Lagi

Hal itu didasari karena Anies batal diusung oleh satu-satunya partai yang bisa memberikan tiket maju, yakni PDIP.

PDIP sempat memberikan angin segar untuk Anies Baswedan maju, namun di masa injury time pendaftaran calon kepala daerah ke KPU Jakarta, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu justru meresmikan pasangan Pramono Anung-Rano Karno.

Alhasil pasangan Pramono-Rano Karno didaftarkan oleh PDIP sebagai bakal cagub-cawagub pada tanggal 28 Agustus 2024 atau tepat sehari sebelum penutupan pendaftaran ke KPU Jakarta. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved