Kunjungan Paus Fransiskus

BREAKING NEWS: Paus Fransiskus Sudah Tiba di Jakarta

Paus asal Argentina dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut akan bertemu Presiden Jokowi dan para pemimpin gereja Katolik di Tanah Air. 

|
Editor: Dion DB Putra
TANGKAPAN LAYAR KOMSOS KWI
Paus Fransiskus tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, Selasa (3/9/2024) siang. Sri Paus akan berada di Indonesia sampai 6 September 2024. 

Paus dan Jokowi akan melakukan pembicaraan secara empat mata lalu acara dilanjutkan dengan pertemuan bilateral. Setelah kedua Kepala Negara selesai berbincang, mereka akan menyampaikan pernyataan pers di Ruang Kredensial. 

Paus kemudian dijadwalkan bertemu korps diplomatik yang berada di Indonesia dan beberapa tokoh sipil di ruang utama Istana Negara. Ia berangkat menuju Istana Negara dengan menaiki mobil golf melalui belakang Istana merdeka dan halaman rumput Istana. 

Agenda Paus berlanjut dengan mengunjungi kantor perwakilan Takhta Suci di Jalan Medan Merdeka Timur. Ia akan bertemu anggota Serikat Jesus Indonesia di Nunsiatur Apostolik atau Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia. 

Paus juga akan bertemu menggelar pertemuan dengan para uskup, imam, diakon, pelaku hidup bakti, seminaris, dan katekis di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta pukul 16.30 WIB. Agenda Paus lainnya adalah bertemu kelompok difabel dan para pemuda di Grha Pemuda, Kompleks Gereja Katedral, Jakarta sekitar pukul 17.35 WIB. 

Kamis (5/9/2024) 

Paus direncanakan bertemu tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal mulai pukul 09.00 WIB. Dalam kunjungannya ke Masjid Istiqlal, ia akan berkunjung ke Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Gereja Katedral dengan masjid ini. 

Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr.  Piero Pioppo, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, Sekretaris Duta Besar Vatikan, Mgr. Arnaud Jean Marie Du Cheyron De Beaumont saat menyambut Paus Fransiskus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, Selasa (3/9/2024) siang. Sri Paus akan berada di Indonesia sampai 6 September 2024.
Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, Sekretaris Duta Besar Vatikan, Mgr. Arnaud Jean Marie Du Cheyron De Beaumont saat menyambut Paus Fransiskus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, Selasa (3/9/2024) siang. Sri Paus akan berada di Indonesia sampai 6 September 2024. (TANGKAPAN LAYAR YT KOMSOS KWI)

Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, direncanakan menyambut kedatangan Paus. Dari Masjid Istiqlal, Paus akan berkunjung ke Kantor KWI untuk bertemu bertemu dengan para penerima manfaat dari organisasi amal pukul 10.15 WIB. 

Penerima manfaat organisasi amal yang akan bertemu Paus terdiri dari kelompok lemah, tidak mampu, tersingkir, dan difabel. 

Setelah mengunjungi kantor KWI, Paus akan menghadiri misa kudus di GBK dan Stadion Madya pukul 17.00 WIB. Misa tersebut akan dihadiri oleh 86.000 umat Katolik yang terbagi atas 60.000 umat di GBK dan 26.000 umat di Stadion Madya. 

Paus direncanakan turun mengelilingi Stadion Madya untuk menyapa anak-anak sekolah dan mahasiswa dengan mobil terbuka. Selama Paus berkeliling, umat Katolik akan berdiri, menyanyikan lagu, dan mengibarkan bendera Merah Putih. 
Misa kudus di GBK dan Stadion Madya menjadi penutup dari rangkaian kunjungan Paus ke Indonesia. 

Jumat (6/9/2024) 

Paus akan meninggalkan Indonesia menuju Port Moresby dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 09.45 WIB. Namun, pada pukul 09.15 WIB akan dilakukan upacara di bandara untuk melepas perjalanan Paus Fransiskus

Disambut Bahagia

Dikutip dari Kompas.com, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia harus disambut dengan bahagia dan patut disyukuri semua pihak. Sebab, tidak semua negara mendapatkan kesempatan dikunjungi. 

Dia pun menyebut, kunjungan Paus Fransiskus harus dimaknai membawa pesan bagi Indonesia. Salah satunya merawat kebersamaan di keberagaman. “Ini menunjukkan bahwa pesan, ada pesan yang ingin disampaikan. Bahwa Perbedaan itu biasa saja gitu. Jadi, tidak ada yang perlu dipersoalkan dengan perbedaan,” ujar Yaqut, Senin (2/9/2024). 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved