Berita Rote Ndao
Realisasi Modeling Budidaya Rumput Laut, Pemkab Rote Ndao dan KKP Tanda Tangan PKS
Metode ini telah diujicobakan sebelumnya, terbukti ramah lingkungan karena tidak lagi menggunakan bahan plastik yang dapat mencemari lingkungan.
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, BA'A - Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan Kementerian Kelautan dan Perikanan secara resmi menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) perihal Modeling Budidaya Rumput Laut di Kabupaten Rote Ndao.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya KKP, Haeru Rahayu dan Penjabat Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu di Media Center Gedung Mina Bahari IV Kantor KKP, Jumat, 30 Agustus 2024 lalu.
Hadir dalam acara penandatanganan itu, Sekretaris Dirjen Perikanan Budidaya, Gemi Triastutik dan Direktur Rumput Laut, Nono Hartanto.
Sementara Penjabat Bupati, Oder Maks Sombu didampingi Kepala Dinas Perikanan Jusup B. Messakh.
Diketahui, penandatanganan perjanjian kerja sama ini untuk menindaklanjuti ditetapkannya Kabupaten Rote Ndao sebagai lokasi modeling budidaya rumput laut tahun 2024 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Penetapan tersebut telah diikuti dengan Penandatanganan Komitmen Dukungan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao terhadap pelaksanaan modeling budidaya rumput laut dalam Rapat Kerja Teknis Terpadu (Rakernis) lingkup KKP tahun 2024 di Ballroom Hotel Tentrem, Yogyakarta pada Maret 2024 lalu.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Haeru Rahayu memberikan apresiasi dan terima kasih terhadap atensi Penjabat Bupati Oder Maks Sombu dalam kegiatan penandatanganan perjanjian kerja sama.
Dikatakan Haeru, kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pengembangan sektor perikanan budidaya khususnya rumput laut di wilayah Kabupaten Rote Ndao.
"Kita tentu berharap agar pelaksanaan program prioritas Ditjen Perikanan Budidaya berupa modeling budidaya rumput laut ini dapat berjalan dengan baik dan lancar dengan dukungan penuh dari Pemda Rote Ndao," ucap Haeru.
Ia memastikan, dalam pelaksanaan program prioritas modeling budidaya rumput laut akan menggunakan teknologi ramah lingkungan dengan bahan-bahan alami terbuat dari batok kelapa.
Metode ini telah diujicobakan sebelumnya, terbukti ramah lingkungan karena tidak lagi menggunakan bahan plastik yang dapat mencemari lingkungan.
Baca juga: Dua Paskibraka Tingkat Nasional dan Provinsi Asal Rote Ndao Kembali ke Daerah
Selanjutnya, Penjabat Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu mengungkapkan rasa syukurnya atas program prioritas dari Ditjen Perikanan Budidaya berupa modeling budidaya rumput laut yang merupakan pengembangan kawasan integrasi dari hulu sampai hilir.
Ia juga berharap terkait ketersediaan bibit unggul dan kestabilan harga jual rumput laut akan terwujud bagi masyarakat.
Hal ini berdasarkan temuan di lapangan mengenai permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan sektor ini seperti SDM dan sarana budidaya yang digunakan, ketersediaan bibit unggul serta kestabilan harga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.