Pilgub Jawa Barat

MENGEJUTKAN! Anies Baswedan Tolak Permintaan PDIP Maju di Jawa Barat

Anies Baswedan menolak permintaan PDI Perjuangan untuk diusung di Pilkada Jawa Barat 2024. Anies Baswedan tolak diduetkan dengan Ono Surono.

Editor: Frans Krowin
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
TOLAK – Anies Baswedan secara tegas menolak permintaan PDIP untuk diusung dalam Pilgub Jawa Barat 2024. 

POS-KUPANG.COM – Anies Baswedan menolak permintaan PDI Perjuangan untuk diusung di Pilgub Jawa Barat 2024. Anies Baswedan juga dikabarkan menolak untuk diduet dengan siapa pun termasuk Ono Surono, kader partai banteng moncong putih.

Lantaran Anies menolak pinangan PDIP, sehingga partai banteng itu pun akhirnya menjatuhkan pilihan dengan mengusung Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur periode 2024 – 2029.

Tersiar kabar, bahwa keputusan pengusungan Jeje-Ronal itu diambil PDIP pas detik-detik terakhir penutupan pendaftaran di KPU Jawa Barat pukul 23.59 WIB.

Saat ini, publik tentunya tak banyak kenal Jeje Wiradinata. Namun sosok ini bukan sembarang orang, Jeje adalah Bupati Pangandaran, yang juga merupakan kader tulen PDIP. Sementara Ronal Surapradja merupakan seniman Sunda, yang belakangan ini sering jadi presenter. Dia juga kader PDIP.

Bahkan terungkap kabar bahwa keputusan pengusungan itu dihadiri Jeje dan Ronal secara virtual. Yang mewakili PDIP di kantor KPU Jawa Barat, adalah Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono dan Abdy Juhana yang ada fungsionaris PDIP daerah tersebut.

Ono dan Abdy tiba di kantor KPU Jabar pukul 23.30 WIB dan kedua pejabat partai berlambang banteng itu ditemui langsung oleh Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni.  

Dalam sambutannya, baik Jeje maupun Ronal mengaku sangat terkejut dengan kejadian malam itu. Bahkan Ronal terlihat tidak mengenakan seragam merah PDIP. 

“Saya dan Ronal akan maju di Pilgub Jabar. Kaget ketika mendengar hal ini dan saya memahami betul sebagai Bupati di kampung disurvei tidak ada, tapi hari ini bukan perihal itu,” ujar kata Jeje secara virtual. 

Dia menyebut, PDIP merupakan partai yang peduli terhadap demokrasi.  “Maka tentunya hal ini jadi yang paling pokok,” imbuhnya. 

Sementara itu, Ronald menyampaikan sama terkejutnya dengan penunjukan dirinya mendampingi Jeje Wiradinata di Pilgub Jabar 2024. 

 “Seperti Pak Jeje, saya juga kaget. Tapi sekali lagi kagetnya sebentar, ini sebuah tugas diberikan partai kepada saya insyaallah saya siap maju sebagai wakil PDIP telahmenempatkan,” kata Ronal yang malam itu terlihat tidak mengenakan seragam merah PDIP.

Sebelumnya, dikutip melalui keterangan resmi Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono mengungkap, hingga hari  terakhir pihaknya masih melakukan pertimbangan untuk mengusung calon kepala daerah di Jawa Barat. Pasalnya, Jawa Barat merupakan wilayah yang besar dan memiliki jumlah pemilih yang paling banyak di Indonesia. 

Di tempat yang sama, Ketua KPUD Jabar Ummi Wahyuni, menuturkan, berdasarkan peraturan KPU terbaru, ketika calon ada kendala dalam proses pendaftaran maka diperbolehkan untuk memanfaatkan teknologi.

“Dan Ini yang telah dilakukan oleh pasangan calon gubernur Jabar Jeje Wirianata dan Ronald,” katanya. 

Kejutan demi Kejutan 

Pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur dari PDIP ini sejak awal sudah menjanjikan kejutan. Awalnya, Ono Surono memposting video yang berisi rencana pendaftaran paslon ke KPU Jabar, Kamis sore.

Saat itu nama Anies Baswedan, mantan gubernur DKI Jakarta dan mantan calon presiden, muncul ke permukaan untuk diduetkan dengan Ono Surono

Hingga beberapa jam, nama Anies timbul tenggelam. Ada kabar yang menyebut Anies menolak, ada juga kabar lain bahwa ia belum mendapat restu Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Bahkan beredar kabar juga bahwa Anies sebenarnya sudah sampai di Bandung melalui stasiun kereta api. Namun, kemudian semua sumber memastikan Anies batal ikut berebut kursi gubernur Jabar.

Ketidakpastian baru muncul. Siapa yang akan menggantikan Anies. Semua pejabat PDIP Jabar diam seribu bahasa ketika ditanya wartawan. Tidak ada secuil informasi pun yang bisa dijadikan petunjuk, padahal waktu terus berjalan menuju batas akhir pendaftaran pukul 23.59 WIB.

Sampai akhirnya Ono Surono muncul dari dalam Kantor DPD PDIP Jabar di Jl Laswi dan memimpin rombogannya berjalan kaki sekitar 300 meter menuju Kantor KPU Jabar di Jl Garut Kota Bandung.

Rombongan sampai di Kantor KPU Jabar sekitar pukul 23.30 dan Ono serta Abdy mendapat kalung kain, layaknya paslon yang mendaftar sebelumnya.  

Baca juga: Niat Anies Baswedan Jadi Gubernur Jakarta Pupus, PDIP Utamakan Kader Partai

Baca juga: Gagal di Jakarta, Anies Baswedan Dikabarkan Maju di Daerah Lain, Benarkah?

Semula, para hadirin di Kantor KPU Jabar itu mengira Ono Surono lah yang akan maju menjadi calon gubernur dan Abdy sebagai wakilnya. Namun kemudian, Ono mengatakan wakilnya belum ada, padahal keduanya sudah dikalungi kain sebagaimana paslon lainnya yang mendaftar ke KPU.

Pasangan calon ini datang sekira pukul 23.30 WIB. Pengurus partai PDIP Jabar, Abdy Yuhana sempat memamerkan map merah kepada awak media. “Sudah yaa, (terjawab),” ujarnya. 

Berkaca pada Pemilihan Legiatif (Pileg) 2024, PDIP berada di urutan ke lima mendapatkan 1.273.522 suara atau 11,03 persen. Angka ini merupakan penurunan drastis bagi PDIP di Jabar. Di mana pada Pileh DPR RI Jabar 2019 lalu, PDIP mendaparkan 14 persen lebih suara. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved