Derap Nusantara
Mendorong Tumbuhnya Ekosistem UMKM dengan Inovasi dan Kolaborasi
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah lama menjadi tulang punggung perekonomian dan merupakan motor penggerak perekonomian Indonesia.
Menurutnya, dengan penetrasi teknologi digital yang mencapai 58 persen di bidang usaha kecil dan 32 persen di usaha mikro, terdapat potensi besar bagi UMKM untuk naik kelas melalui digitalisasi.
Tren digitalisasi telah mendorong lebih dari 69 persen konsumen untuk berbelanja produk lokal, dan ini adalah peluang besar bagi UMKM untuk memperkuat brand mereka di pasar domestik.
Transformasi digital menjadi pembahasan yang menarik yang disampaikan pada sebuah forum diskusi oleh Hendy Setiono CEO dari Baba Rafi Enterprise dan Kusdarmawan Aryo Baskoro Owner Distro Rown Division.
Mereka tak segan membagikan pengalaman dalam membangun usaha dari skala mikro hingga menjadi besar, salah satunya dengan beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi digital.
Keduanya mengakui bahwa digitalisasi membawa tantangan tersendiri, bukan hanya tentang meningkatkan penjualan, tetapi juga tentang menciptakan nilai dan pengalaman bagi pelanggan atas produk yang diciptakan penanganan keluhan pelanggan dan mitigasi risiko terkait kejahatan siber.
Namun, mereka optimistis bahwa dengan digitalisasi sebagai bagian dari strategi bisnis di era saat ini dan UMKM di Indonesia dapat tumbuh semakin pesat.
Di sisi lain, Kepala Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta Elisabeth Ratu Ratu Rante Allo mengutarakan saat ini Jakarta juga sedang menghadapi tantangan dengan adanya pemindahan Ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kota Jakarta harus mulai bersiap untuk bertransisi menuju Kota Global dan menjadi pusat perekonomian berskala global setelah tidak lagi menjadi Ibukota.
UMKM Jakarta juga harus beradaptasi dengan cepat terkait peralihan Jakarta menjadi kota global ini dengan cara terus melakukan inovasi.
Sehubungan dengan hal ini, seluruh elemen masyarakat termasuk usaha besar dan swasta dapat turut menjadi elemen pengungkit dalam mendorong UMKM lebih besar di sektor perekonomian ke depan.
Kolaborasi antara UMKM dan berbagai pihak, termasuk ritel modern dan platform e-commerce, juga menjadi pilar utama dalam mendorong UMKM naik kelas.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, saat menutup acara Sampoerna Festival UMKM 2024 pekan lalu juga telah menegaskan bahwa kolaborasi antara UMKM dengan ritel modern dapat membuka akses pasar yang lebih luas, sementara inovasi produk dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) diperlukan agar UMKM tetap kompetitif di pasar global.
Wamendag Jerry menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023, kebijakan terkait perdagangan melalui sistem elektronik untuk mendorong pertumbuhan niaga-el yang sehat di era ekonomi digital.
Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan pelaku usaha dalam negeri, tetapi juga untuk melindungi konsumen dari praktik-praktik perdagangan yang tidak sehat, seperti predatory pricing dan penyalahgunaan data.
Lebih lanjut, terhubungnya produk lokal dan UMKM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi dengan konsumen secara luas, baik nasional maupun internasional merupakan kunci lainnya agar produk Indonesia dapat naik kelas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.