Muktamar VI PKB
Jelang Muktamar PKB, Ribuan Banser Gelar Apel Siaga di Bali, Ada Apa?
Secara mengejutkan, Pengurus Besar Nahdlatul Utama atau PBNU menggelar apel siaga di Bali menjelang dilaksanakannya Muktamar PKB di Bali.
POS-KUPANG.COM – Secara mengejutkan, Pengurus Besar Nahdlatul Utama atau PBNU menggelar apel siaga di Bali menjelang dilaksanakannya Muktamar VI PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) yang diagendakan pada 24-25 Agustus 2024.
Apel siaga yang digelar secara besar-besaran oleh PBNU tersebut berlangsung di Lapangan Padanggalak, Denpasar, Bali, Jumat 23 Agustus 2024.
Kehadiran ribuan itu sontak membuat kaget public. Sebab peserta apel siaga itu jumlahnya mencapai ribuan anggota Banser atau Barisan Ansor Serba Guna dan pendekar Pagar Nusa.
Kini berkembang informasi, bahwa ribuan banser yang diduga dikerahkan untuk hadir dalam Muktamar VI PKB itu diback up oleh PBNU.
Ternyata ribuan banser itu dikerahkan untuk mengawal para Kyai NU yang ikut dalam Muktaman VI PKB tersebut.
Kepada awak media, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Addin Jauharuddin mengatakan, bahwa apel siaga itu dilaksanakan semata-mata untuk menunjukkan loyalitas anggota Banser dan pendekat Pagar Nusa kepada Kyai NU.
Dia juga menepis tudingan bahwa kegiatan itu terkait dengan agenda politik praktis di Pulau Dewata.
Hal itu disampaikan oleh Addin saat memimpin Apel Kesetiaan Kepada NKRI dan Kyai NU bersama Ketua Umum Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen.
”Apel kesetiaan ini tidak ada sangkut pautnya dengan agenda politik praktis mana pun, termasuk (Muktamar) PKB,” kata Addin.
Dia juga menyebut, Banser dan Pagar Nusa sebagai badan otonom di bawah NU merasa perlu mengambil sikap atas dinamika yang muncul baru-baru ini.
Menurutnya, Apel Kesetiaan Kepada NKRI dan Kyai NU penting dilakukan. Sebab, selain menunjukkan loyalitas kepada Kyai NU, mereka ingin memastikan bahwa Banser dan Pagar Nusa siap bergerak kapan saja saat diberi arahan oleh para Kyai NU.
Terlebih, bila ada yang dengan sengaja berlaku tidak hormat kepada mereka.
”Banyak kejadian akhir-akhir ini menimpa Kyai NU. Banyak Kyai NU yang dihina, dicaci maki, dikeroyok, dan sebagainya, makanya kami mengantisipasinya dengan hadir langsung di sini,” ujarnya.
”Jadi, hari ini sebanyak 15 ribu Banser dan Pagar Nusa mewakili jutaan anggota lainnya dari berbagai provinsi di Indonesia menyatakan kesetiaannya kepada NKRI dan kepada Kyai NU, PBNU,” ucap Addin.
Dia menegaskan Apel Kesetiaan Kepada NKRI dan Kyai NU merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Banser dan Pagar Nusa. Mereka berikrar setia dan taat kepada para Kyai NU.
Mengambil lokasi Apel di Bali lantaran Pulau Dewata dinilai sebagai tempat candradimuka kebhinekaan.
Menurut Addin itu selaras dengan semangat yang dibawa oleh Banser dan Pagar Nusa dalam apel yang mereka selenggarakan.
Meski berlangsung tepat sehari sebelum Muktamar PKB dilaksanakan, Addin menegaskan kembali bahwa Banser dan Pagar Nusa tidak ikut campur dengan urusan politik praktis tersebut.
Addin menyebut, Banser dan Pagar Nusa melihat ada dinamika yang muncul di akar rumput.
Sebab, dinamika itu berpotensi mengganggu marwah jam’iyyah NU. Dinamika tersebut tidak bisa didiamkan lantaran berpotensi merusak tatanan organisasi dan merendahkan martabat para Kyai NU.
”Banser dan Pagar Nusa tidak akan tinggal diam ketika marwah PBNU diganggu, kyai-kyai kami dihinakan dan direndahkan,” tegasnya.
Baca juga: Kaesang Pangarep Tak Bisa Maju ke Pilgub, Presiden Jokowi: Tanya Saja ke Ketua PSI
Baca juga: Presiden Jokowi Merespon Unjuk Rasa di Jakarta: Itu Bagus, Sangat Bagus
Senada, Ketua Umum Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen menyampaikan bahwa apel yang dilangsungkan oleh Banser dan Pagar Nusa di Bali merupakan agenda rutin.
Dia memastikan, sama sekali tidak ada unsur politik dalam agenda yang mereka ini.
”Kami semua dalam satu komando PBNU. Komitmen itu sudah mengakar sejak awal kelahirannya dan terpatri baiat dalam hati, pikiran dan perbuatan para kader Ansor, Banser, dan Pagar Nusa,” terang Nabil. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.