Berita NTT
Ansy Lema Bicara Ketaatan Konstitusi Dalam Bernegara
Dia mengatakan, PDI Perjuangan merupakan pejuang. Kader PDI Perjuangan, kata dia, harus bertanggungjawab dalam sejarah perjalanan bangsa ini.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Calon Gubernur NTT, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema membicarakan perihal ketaatan terhadap konstitusi dalam bernegara.
Anggota DPR RI itu diketahui hadir dalam acara Apel Satgas Cakra Buana PDI Perjuangan NTT, Sabtu 24 Agustus 2024 di alun-alun Kota Kupang.
Menurut Ansy Lema, PDI Perjuangan merupakan partai politik yang didirikan oleh darah dan air mata. Partai itu didedikasikan untuk memekarkan spirit kemerdekaan Bung Karno. Kemerdekaan dalam iklim demokrasi menurut dia, harus ditumbuhkan.
"Rujukan bernegara, bermasyarakat, dan berbangsa itu adalah Konstitusi Negara Republik Indonesia. Konstitusi itu harus ditaati, dipatuhi oleh seluruh anak bangsa. PDI Perjuangan terusik ketika Konstitusi diletakkan dibawa kepentingan kelompok tertentu, penguasa," ujar Ansy Lema.
Kehadiran PDI Perjuangan, kata dia, tidak saja pada momentum penguatan dalam Pilkada. Lebih dari itu, PDI Perjuangan ingin memastikan agar konstitusi berjalan sesuai dengan jalan yang sudah seharusnya.
Apel Satgas itu menjadi sebuah panggilan sejarah yang dilakukan PDI Perjuangan. Ansy Lema menyebut, 30 tahun lalu dia juga salah satu orang yang terlibat langsung mendorong reformasi. Gerakan mahasiswa kala itu berhasil menumbangkan rezim penguasa Orde baru.
"Hari ini kita lihat bahwa neototaliterisme itu menjadi ancaman yang serius buat Republik ini. Karena itu PDI Perjuangan sebagai satu-satunya partai yang memiliki roh. Karena dibentuk oleh sejarah, digembleng oleh tantangan dan milintansi.
"Hari ini kami ada disini, ingin memastikan bahwa Konsitusi, Pancasila, Kebhinekaan Indonesia itu tidak boleh dikorbankan oleh kepentingan kelompok pragmatisme yang memutar balik arah dan spirit demokrasi dan reformasi," ujar dia.
Sebelumnya, DPD PDI Perjuangan NTT menggelar apel Satgas Cakra Buana. Apel dipimpin Komandan Satgas Nasional Komarudin Watubun yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Partai.
Mulanya, Komarudin mengingatkan kader PDI Perjuangan NTT agar menggelar konsolidasi dan penguatan menjelang Pilkada sekaligus persiapan Kongres PDI Perjuangan.
"Kita dipanggil oleh sejarah. Kemarin saya suruh buat ada tulis Banteng memanggil. Bukan Banteng penikmat tapi Banteng pejuang," kata Komarudin.
Baca juga: Apel Satgas Cakra Buana di NTT, Komarudin PDIP Sebut Kekuasaan untuk Anak Cucu
Menurut dia, PDI Perjuangan juga punya latar belakang dan bersentuhan dengan kemerdekaan Republik Indonesia, kala Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal itu membutuhkan tanggungjawab bersama dalam meluruskan sejarah.
"Kemudian dalam perjalanan Republik ini mulai di belok-belok oleh Orde baru, muncul Megawati meluruskan itu maka lahir reformasi," kata Komarudin di hadapan ratusan kader dan simpatisan PDI Perjuangan NTT.
Dia mengatakan, PDI Perjuangan merupakan pejuang. Kader PDI Perjuangan, kata dia, harus bertanggungjawab dalam sejarah perjalanan bangsa ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.