Perang Rusia Ukraina
Kapal Penuh Gerbong Kereta BBM Meledak di Pelabuhan Rusia, Diduga Kena Rudal Neptunus Ukraina
Masih belum jelas apa yang terjadi pada kapal tersebut, namun ledakan terjadi di pelabuhan utama Rusia yang terletak di Selat Kerch.
POS-KUPANG.COM - Sebuah kapal Roll On Roll Off (RORO) Rusia yang penuh dengan gerbong kereta bahan bakar dihantam dan ditenggelamkan oleh rudal Ukraina di dekat Jembatan Kerch, demikian klaim media dan milblogger Rusia. Nasib lebih dari selusin awak kapal setelah serangan di pelabuhan Kavkaz di Selat Kerch masih belum diketahui.
“Setelah Angkatan Bersenjata Ukraina menyerang dengan rudal Neptunus, 15 orang yang berada di dalam Conro Trader dengan tangki bahan bakar hilang,” lapor outlet berita Rusia Baza di Telegram.
“Kapal yang rusak akibat serangan Angkatan Bersenjata Ukraina itu tenggelam di perairan pelabuhan Kavkaz. Hal ini dilaporkan oleh markas operasional Wilayah Krasnodar. Mereka menambahkan bahwa tidak ada sumber api di wilayah pelabuhan itu sendiri.”
Setelah serangan tersebut, muncul video di media sosial yang menunjukkan kapal tersebut dilalap api, dengan gumpalan asap hitam tebal membubung ke udara.
Api dan kobaran api terlihat dari jarak jauh.
Conro Trader membawa 30 tangki bahan bakar ketika ditabrak, klaim milblogger Rusia Vladimir Rogov di Telegram. Selusin pemadam kebakaran, tiga brigade ambulans dan petugas pertolongan pertama lainnya berada di lokasi kejadian, tambahnya.
“Pasokan bahan bakar ke Krimea melewati rute yang berbeda, masalah tidak mengancam semenanjung tersebut,” jelasnya, mengutip pihak berwenang Krimea.
Lalu lintas di Jembatan Kerch untuk sementara dihentikan akibat pemogokan tersebut, kata outlet berita Rusia SHOT di Telegram.
Klaim bahwa kapal tersebut terkena rudal Neptunus adalah masuk akal, kata seorang pejabat pertahanan Ukraina kepada kami.
Baca juga: 1.000 Tentara Ukraina Berhasil Terobos Perbatasan Rusia dengan Tank dan Kendaraan Lapis Baja
Seperti yang pertama kali kami laporkan setahun yang lalu, Ukraina telah mengadaptasi rudal anti-kapal buatan Neptunus untuk jangkauan yang lebih jauh dan kemampuan serangan darat.
Rudal tersebut kemungkinan menempuh jarak sekitar 150 hingga 180 mil untuk mencapai Kavkaz, kata pejabat tersebut, seraya menambahkan bahwa Neptunus yang dikonversi memiliki jangkauan maksimum 190 mil dengan hulu ledak seberat 350 pon.
Neptunus sebelumnya mendapatkan ketenaran setelah dua diantaranya digunakan untuk menyerang kapal penjelajah kelas Project 1164 Slava Moskva milik Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam pada April 2022.
Rudal tersebut baru saja memasuki layanan yang sangat terbatas ketika perang dimulai, dan hanya sedikit yang tersedia untuk aplikasi operasional.
Diperkirakan serangan darat Neptunus menggunakan dan pencitraan pencari inframerah dengan pencocokan pemandangan/gambar untuk menuntut serangan terakhirnya.
Ini masuk akal untuk menabrak kapal yang berlabuh, seperti yang dilakukan Storm Shadows dan SCALP-EG yang menggunakan sistem panduan serupa berulang kali.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.