Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 19 Agustus 2024, “Jualah Segala Milikmu”

Allah bahkan memberontak  melawan Allah. Maka Tuhan mendatangkan malapetaka kepada umatNya supaya bangsa itu bisa kembali pada jalan Tuhan.

Editor: Rosalina Woso
dok-pribadi Bruder Pio Hayon SVD
Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik Senin 19 Agustus 2024, “Jualah Segala Milikmu” 

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 19 Agustus 2024, “Jualah Segala Milikmu”

Hari Senin Biasa Pekan XX

Bacaan I:Yeh. 24:15-24

Injil: Matius19:16-22                                                                     

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua.Setiap kita punya milik dalam bentuk apapun itu. Dan karena itu menjadi  milik kita maka pasti  akan selalu dijaga agar tidak akan hilang . Dengan demikian tak bisa disangkal hati kita akan dibawa serta dalam menjaga harta milik kita.

Kita akan gampang  sekali membawa diri kita terlibat dalam  harta milik  kita sehingga kita akan sulit sekali  memberikan seluruhnya karena dianggap akan memberi juga diri mereka. Dan ketika ada yang mengambil milik orang  lain maka itu akan langsung bereaksi secara keras untuk  melawan karena hati kita juga ada di dalamnya. 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Di hari pertama pada pekan ke XX hari biasa ini, kita disuguhkan tentang  kesempurnaan dalam  hidup. Dalam versi nubuat Yehesekiel, Allah mengutusnya untuk menyampaikan firmanNya kepada bangsa Israel yang telah salah jalan dan yang telah jauh dari jalan Allah bahkan memberontak  melawan Allah. Maka Tuhan mendatangkan malapetaka kepada umatNya supaya bangsa itu bisa kembali pada jalan Tuhan.

Namun yang terjadi, bangsa Israel tak pernah berpaling lagi kepada Allah tetapi mengikuti jalan mereka sendiri dengan cara bersekutu dengan ‘allah-allah’ lain maka banyak “anak laki-laki dan perempuan yang kalian tinggalkan akan mati rebah oleh pedang.  Tetapi  kalian akan hancur lebur dalam hukumanmu.” Tuhan benar-benar menjatuhakna hukuman bagi semua orang yang mengikariNya dan tidak setia kepadaNya.

Mengapa? Supaya “kalian tahu bahwa Akulah Tuhan Allah.” Karena dengan begitu, bangsa itu menjadi kembali  percaya dan berpaling kepada Allah. Dan bagi Yesus, tuntutan utama untuk berbuat baik bukan terletak pada pelaksanaan hukum-hukum yang ada tetapi  lebih dari itu adalah orang harus mampu mengosongkan dirinya bagi Allah.

Maka dalam injil hari ini, Yesus menjawab pertanyaan orang yang datang kepadanya: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?” Yesus menjawab: “Jika engkau ingin masuk ke dalam hidup turutilah segala perintah Allah.” 

Bagi Yesus, memang  perintah Allah yang sudah disampaikan kepada bangsa Israel itu seperti yang sudah disampaikan oleh Musa dalam hukum Taurat. Itulah yang dimaksudkan Yesus. Dan orang itu dengan sangat sombong mengatakan bahwa semua itu sudah dilakukannya: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” Pertanyaan balik dari orang itu membuat Yesus meladeninya dengan satu jawaban pamungkas: “Jika engkau hendak sempurna, jualah segala milikmu, dan berikahlah itu kepada orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari  dan ikutilah Aku.”

Yesus mau menegaskan kepada orang itu bahwa yang  paling utama dalam upaya mencapai kesempurnaan adalah pengosongan diri dan bukan sekedar mengikuti semua aturan yang ada. Dan itu tidak dapat dipenuhi oleh orang muda itu karena hartanya yang banyak.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved