Partai Politik

Partai Hanura Percepat Munas untuk Memilih Ketua Umum Baru

Di tengah ramainya dugaan intervensi pada Partai Golkar, Hanura yang menggelar munas ikut-ikutan khawatir diintervensi.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO
Oesman Sapta Odang (ketiga kiri) saat ditemui seusai Rapat Koordinasi DPD seluruh Indonesia di Jakarta pada 30 Januari 2019. 

”Kalau mau ambil Hanura, ganggu Pak OSO, guyone (bercandanya), sopo sing wani (siapa yang berani)? Walaupun partai ini kecil, diwedeni uwong (ditakuti orang),” katanya.

Dikelola tidak baik

Muqowam pun menyinggung masalah mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar. Menurut dia, itu menunjukkan republik ini tengah dikelola dengan tidak baik. Ia melihat ada skenario abnormal ketika seorang pemimpin partai besar, seperti Golkar, tiba-tiba memutuskan untuk mundur dari jabatannya.

”Tetapi, Hanura tidak akan terpengaruh (intervensi kekuasaan). Semua berjalan normal,” kata Muqowam.

Baca juga: Airlangga Hartarto Mundur sebagai Ketum Golkar Usai Menghadap Presiden Jokowi di Istana

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto pun mengaitkan pengunduran diri Airlangga dari Ketua Umum Golkar dengan fenomena intervensi kekuasaan terhadap partai pada rezim pemerintahan Orde Baru. Ia menyebut, PDIP mempunyai pengalaman buruk selama Orde Baru karena intervensi kekuasaan.

Apalagi, Hanura merupakan salah satu partai yang pada Pemilu 2024 lalu mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3.

(kompas.id)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved