Airlangga Hartarto Mundur

Airlangga Mundur dari Ketua Umum Partai Golkar, Efriza: Itu Bukan Mendadak Tapi Sudah Direncanakan

Mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, benar-benar menggemparkan blantika politik Indonesia.

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
BUKAN MENDADAK – Pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar sesungguhnya bukan mendadak. Itu sudah direncanakan. 

POS-KUPANG.COM – Mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, benar-benar menggemparkan blantika politik Indonesia. Pasalnya, tanpa ada kemelut apa pun tiba-tiba sosok Menko Perekonomian itu mengumumkan mundur dari jabatan politik yang disandangnya selama ini.

Sejak mencuatnya fakta Airlangga Hartarto mundur dari kursi panas Ketua Umum Partai Golkar, Minggu 11 Agustus 2024, telah diumumkan pula Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Partai Golkaryakni Agus Gumiwang Kartasasmita.

Terhadap fakta tersebut, Pengamat Politi dari Citra Institute, Efriza angkat bicara. Ia mengatakan, bahwa mundurnya Airlangga itu bukan secara mendadak tapi sudah direncanakan.

Apalagi sebelum mengumumkan mundur dari jabatannya itu, lanjut Efriza, Airlangga Hartarto juga sudah menemui Presiden Jokowi pada Jumat 9 Agustus 2024.

"Ini jelas bahwa ada tekanan yang besar menjelang Munaslub Partai Golkar. Tapi kalau kita lihat secara cermat, yang paling dikhawatirkan Airlangga itu bukan sebagai ketua umum atau soliditas dari Golkar, tapi keluarga dan pribadinya," jelas Efriza, Senin 12 Agustus 2024.

Oleh karena itu, lanjut Efriza, ketika Airlangga memutuskan untuk mundur dari Ketua Umum Partai Golkar, maka langkah tersebut merupakan jalan terbaik yang diambil orang dekat Presiden Jokowi tersebut.

Ia pun menyebutkan bahwa belakangan ini, Airlangga memang mendapatkan tekanan kuat dari eksternal dan internal untuk mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

"Kejagung ini kan sedang didorong supaya kasuss Airlangga itu mulai diperiksa KPK dan Airlangga mulai naik statusnya jadi tersangka," ungkapnya. 

Sebelumnya, Dunia politik di Tanah Air dikejutkan dengan mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Mundurnya Airlangga itu menjadi pertanyaan besar, karena dilakukan sebelum Pilkada Serentak 2024 yang sedianya dilaksanakan pada November dan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada Desember 2024.

Baca juga: Efriza Bicara Airlangga Mundur, Mulai dari Dugaan Korupsi Hingga Tekanan Eksternal dan Internal 

Pemerhati kebijakan publik Sugiyanto mengatakan, pengunduran diri Airlangga jelas mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan berbagai spekulasi. 

Padahal, Airlangga dijadwalkan menyelesaikan masa jabatannya hingga Munas, dan dia telah berhasil menaikan perolehan kursi Pileg di DPR RI dari 85 orang pada Pileg 2019, menjadi 102 orang pada Pieg 2024.

“Langkah mendadak ini menimbulkan dugaan adanya masalah serius yang sedang dihadapinya, sehingga memaksa Airlangga untuk mundur sebelum waktunya," ucapnya, Senin 12 Agustus 2024. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved