Berita NTT

Ribuan Umat Beragama Jemput Mgr Paul Budi Kleden, Kemenag Sebut Ende Sebagai Laboratorium Toleransi 

Bahkan, setibanya di Wolowona tepat di depan Patung Marilonga, tokoh lintas agama sudah menunggu dan menyambut Yang Mulia Mgr Paul Budi Kleden.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
Tokoh lintas agama saat menyambut Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr Paul Budi Kleden di Wolowona tepatnya di depan Patung Marilonga, Sabtu, 10 Agustus 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Ribuan umat beragama di Kabupaten Ende terlihat memadati simpang lima Kota Ende, sepanjang Jalan Gatot Subroto hingga Wolowona tepat di Patung Wolowona hingga di Ndona, Istana Keuskupan Agung Ende, Sabtu, 10 Agustus 2024. 

Bahkan sebelum pukul 12.00 Wita, ribuan umat lintas agama sudah terlihat berkumpul di beberapa titik di sepanjang jalan yang akan dilalui Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr Paul Budi Kleden

Selain umat Katolik, ada juga umat Islam, Hindu dan Protestan berbaur bersama seolah tidak akan sekat yang memisahkan. Ribuan pelajar dari sekolah-sekolah Islam di Kota Ende juga dikerahkan menjadi pagar betis di sepanjang jalan Gatot Subroto hingga Wolowona dan juga drumband dari MAN Ende juga terlihat menyambut Mgr Paul Budi Kleden

Beberapa umat Muslim yang berdiri menunggu di beberapa titik di Jalan Gatot Subroto terlihat sesekali mengabadikan momen saat Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr Paul Budi Kleden melintas dan melambaikan tangan bahkan beberapa kali terlihat mengatupkan tangannya kepada semua umat termasuk umat Muslim. 

Bahkan, setibanya di Wolowona tepat di depan Patung Marilonga, tokoh lintas agama sudah menunggu dan menyambut Yang Mulia Mgr Paul Budi Kleden.

Terlihat jelas keakraban diantara para pemimpin agama saat itu. 

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Ende, Nikolaus Nama Payon disela-sela acara penjemputan mengatakan momen ini dimanfaatkan untuk mempertegas Ende adalah kota rahimnya Pancasila. 

"Bumi Ende rahimnya adalah laboratorium toleransi dan kerukunan, ini tidak sekedar sebuah slogan tetapi sesungguhnya kita menegaskan sebuah peradaban kemanusiaan dalam kepelbagaian yang sudah diwariskan leluhur kepada kita, itu yang kemudian menginspirasi Bung Karno untuk menemukan butir-butir mutiara yang kita sebut dengan Pancasila," tandas Nikolaus Nama Payon.

Ribuan umat dan tokoh lintas agama saat penjemputan Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr Paul Budi Kleden hari ini, kata Nikolaus Nama Payon bukan merupakan sebuah paksaan tetapi spontanitas umat lintas agama.

Baca juga: Suara Kanis Bata Bergetar Saat Menyapa Mgr Paul Budi Kleden Secara Adat di Depan Patung Marilonga

"Lebih-lebih saudara-saudari kita dari Muslim ini sangat antusias, tidak hanya madrasah saja tetapi bisa dilihat di sepanjang jalan tadi, betapa orang tua kita, keluarga kita yang Muslim, mereka begitu antusias untuk mengambil bagian dan mengekspresikan suka cita bersama, dan juga ada kita lihat pendeta, ada PHDI, ada yang mewakili dari Budha, inilah gambaran sesungguhnya toleransi dan kerukunan di kota rahim Pancasila," tutup Nikolaus Nama Payon. (*)

 Ikuti Berita POS-KUPANG.COM  lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved