Breaking News

Pilgub DKI Jakarta

Ujang Komarudin: Anies Paling Dirugikan Jika Koalisi Besar Dibentuk di Jakarta

Anies Baswedan merupakan sosok yang paling dirugikan kalau wacana koalisi besar benar-benar terbentuk di Jakarta menjelang Pilkada Serentak 2024 ini.

Editor: Frans Krowin
Ist via wartakota
PALING DIRUGIKAN – Anies Baswedan merupakan sosok yang paling dirugikan kalau koalisi besar benar-benar dibentuk di Jakarta menjelang Pilgub DKI Jakarta tahun 2024 ini. 

POS-KUPANG.COM – Anies Baswedan merupakan sosok yang paling dirugikan kalau wacana koalisi besar benar-benar terbentuk di Jakarta menjelang Pilkada Serentak 2024 ini.

Pandangan tersebut disampaikan Pengamat Politik Ujang Komarudin merespon wacana pembentukan Koalisi Indonesia Maju atau KIM plus menghadapi pesta demokrasi lima tahunan di Jakarta tahun 2024 ini.

Dikatakannya, jika koalisi besar itu nantinya dibentuk, maka partai-partai yang tadinya berniat mendukung Anies, membatalkan keputusannya kemudian beralih pilihan untuk mendukung poros baru yang dibentuk ‘partai pemerintah’.

"Jika KIM Plus terlaksana di Pilkada DKJ, maka bisa saja NasDem, PKB, dan PKS masuk KIM Plus itu. Apalagi PKS berharap untuk diajak masuk pemerintahan Prabowo-Gibran. Jika PKS bisa ditarik masuk ke koalisi KIM Plus, maka Anies bisa saja tidak bisa berlayar," kata Ujang saat dihubungi, Selasa 6 Agustus 2024.

Sejauh ini sikap dari PKS, PKB dan NasDem untuk mengusung Anies di Jakarta memang masih sebatas pernyataan masing-masing parpol dan belum ada keputusan resmi.

Deklarasi dari PKB untuk Anies masih di kepengurusan DPW DKI, sedangkan keputusan resminya ada di ranah DPP.

Kemudian, PKS mau mengusung Anies jika cawagubnya adalah wakil ketua majelis syuro mereka, Sohibul Iman.

Selanjutnya NasDem memang membebaskan Anies untuk memilih wakilnya. Namun belakangan politisi NasDem memberi sinyal jika pihaknya belum pasti mengusung Anies.

"Apalagi NasDem via Sahroni, mengatakan politik dinamis dan NasDem belum tentu dukung Anies," ujar Ujang.

Sementara itu, jika KIM Plus terbentuk, maka calon yang akan diusungnya yakni politisi Golkar, Ridwan Kamil.

Ujang menuturkan, meski secara elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta masih rendah, fakta bahwa ia didukung koalisi pemerintah menjadi modal kuat baginya.

Baca juga: Ini Prediksi Selamat Ginting untuk Pilgub DKI: Koalisi Besar Pasti Segera Dibentuk

Baca juga: Puan Maharani Bicara Soal Gerilya Politik Kaesang: Mestinya Datang juga ke Markas PDIP

"Walau RK elektabilitasnya di bawah Anies dan Ahok. Namun karena didukung kubu pemerintah, tetap punya peluang menang," kata Ujang.

Untuk diketahui, pendaftaran paslon peserta Pilkada Jakarta akan dibuka pada 27-29 Agustus 2024.

Syarat parpol untuk bisa mengusung paslonnya yakni memiliki minimal 22 kursi di DPRD DKI Jakarta berdasarkan hasil Pemilu 2024.

Saat ini tak ada satupun parpol yang bisa mengusung sendiri paslon di Jakarta. PKS sebagai pemenang di Jakarta saja hanya memiliki 18 kursi atau kurang empat kursi. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved