Politani Kupang Budikdamber di Mekaar Lais Manekat, Tak Ada Ember, Bokor pun Jadi

Masyarakat juga mendapatkan sosialisasi terkait budidaya ikan, manajemen kualitas air serta penanganan hama dan penyakit pada ikan. Sejumlah anggota kelompok Mekaar antusias mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

“Kami senang, karena budikdamber bantu meningkatka ekonomi dan gizi keluarga . Meski belum pernah pelihara ikan lele, tapi saya mau coba. Jangankan dalam ember, kalau sudah tahu caranya, di bokor juga saya akan pelihara ikan lele,” kata Margarita, penjual kue di Pasar Oebobo.

Ibu-ibu juga ingin terus didampingi para dosen, mulai dari pemeliharaan hingga bagaimana pemasarannya. “Sehingga ikan yang kami pelihara bukan hanya untuk makan tapi bisa dijual untuk tambah uang makan minum di rumah,” kata Karolina.

Margaretha berharap ada kunjungan rutin dari dosen ke kelompok. “Terima kasih bapa mama dosen dari TBP Politani kupang, terus lihat kami ya,” harap Margaretha.

Emanuel Destianus Banggut, M.Si, Koordinator budikdamber, menjelaskan, kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyaraat (PKM) dari Prodi TPB ini sudah dua kali dilakukan pada Juni dan agustus.

“Selain mengajar, dosen mesti terjun ke masyarakat membagi ilmu. Tahap pertama kami memperkenalkan cara merakit wadah budikdamber. Hari ini kami memberi bantuan dan sosialisasi.  Harapannya, ibu-ibu bisa meneruskan budikdamber ini,” kata  Emanuel.

Hadir dalam kesempatan itu dosen lainnya yakni Sri Rahayu Nuban, M.Si, Ihsan Sanggar Rahman, S.Pi, MP, dan  Nikson Nalle, S.Pi,Msi. (novemy leo)

Berikut sejumlah lenda kegiatan yang diambil wartawan Pos Kupang, Novemy Leo :