Pilgub NTT

Safari Politik di Labuan Bajo, Ansy Lema Minta Masyarakat Pilih Pemimpin dari Rekam Jejak

Awalnya Ansy memaparkan empat masalah yang selalu membelit masyarakat NTT seperti kemiskinan, rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM)

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
Calon Gubernur NTT, Ansy Lema saat orasi politik dihadapan relawan dan simpatisan di Kantor DPC PDI Perjuangan, Manggarai Barat. Senin 29 Juli 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema menyinggung soal rekam jejak menjadi alasan untuk memilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT, November mendatang. 

Ansy Lema menyampaikan itu saat bertemu dengan relawan dan simpatisan di Kantor DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Manggarai Barat, Senin 29 Juli 2024.

Awalnya Ansy memaparkan empat masalah yang selalu membelit masyarakat NTT seperti kemiskinan, rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM), tingginya kasus korupsi, hingga konektivitas antar pulau. 

Untuk menuntaskan persoalan itu, menurut Ansy, NTT butuh pemimpin yang tidak hanya banyak bicara, tapi mau bekerja nyata. Karena itu rekam jejak calon pemimpin baginya adalah hal penting agar publik bisa mendapatkan informasi utuh sebelum menjatuhkan pilihan. 

"Memilih pemimpin NTT periksa rekam jejaknya latar belakangnya seperti apa, kinerjanya bagaimana, semua orang pasti bisa ngomong yang baik, tapi tidak semua orang bisa melaksanakan omongannya dengan baik dan benar, itu pekerjaan rumah yang terbesar," ujarnya. 

Ia menambahkan, menjadi seorang pemimpin harus punya visi besar dan mau jemput bola untuk mensejahterakan masyarakat. Ansy menegaskan akan mewujudkan itu jika diberi mandat oleh rakyat. 

"Intinya saat kita ditugaskan dimanapun kita harus bekerja seoptimal mungkin, pada saat jadi anggota DPR RI kerja yang total buat rakyat, jadi eksekutif kerja total buat rakyat," katanya. 

Baca juga: Pilgub NTT, Ansy Lema Tiba di Labuan Bajo Disambut Secara Adat dan Diteriaki Gubernur

Anggota DPR RI itu lantas bercerita bahwa sempat mendapat penolakan ketika ingin maju dalam kontestasi Pilgub NTT, karena dari rekam jejak ia dinilai sama dengan calon lain, Ansy membantah argumen itu. 

"Hari-hari ini berkembang agak politis, kaka Ansy jangan maju lah karena yang di sebelah sana juga saudaranya, sama persis dengan kaka Ansy, katanya begitu. Masa sama persis sih, ngak ada bedanya, mungkin dari jauh kelihatannya sama tapi begitu diperiksa betul-betul beda total. Itu tugas bapa mama cari tahu bedanya apa, masyarakat harus diedukasi dan dileterasi supaya mengerti," ungkapnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved