Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen, Berpegang Teguh pada Kebenaran
Setelah membahas sifat-sifat tersebut, Paulus mengingatkan Timotius tentang teladan ajaran, sebab hal itu penting saat menghadapi guru-guru palsu.
Dengan selalu ingat bahwa ajaran itu ia terima dari orang-orang yang ia cintai dan percayai. Selain teladan hidup dan teladan ajaran, Paulus berbicara tentang teladan penderitaan.
Paulus menyebut di sini penganiayaan dan sengsara seperti yang telah ia derita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Di mana Paulus dirajam sampai hampir mati, kejadian ini mengesankan Timotius. Timotius setia sampai ia ikut menderita.
Paulus menghibur Timotius dengan mengatakan semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya.
Sama seperti Tuhan telah melepaskan Paulus, Ia juga akan melakukannya terhadap Timotius.
Ayat 12, ia mengatakan tentang resiko bagi setiap pengikut Kristus, bahwa orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.
Tuhan Yesus sudah berkata, bahwa orang yang mau mengikut Yesus akan mengalami penderitaan (Mat 10:22; 16:24), ini juga dikatakan Paulus (bdk Kis Ras 14:22; I Tes 3:4, 5).
Orang yang berada dalam persekutuan dan hidup beribadah pasti akan menderita aniaya, ia akan mengalami serangan dan gangguan-gangguan dari Iblis.
Ini adalah suatu hal yang tidak dapat dielakkan dan oleh sebab itu patut ditanggung oleh Timotius.
Dalam ayat 13, orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan. Menjalarnya kejahatan dari ajaran sesat bagaikan penyakit kanker, tidak hanya terasa di sekitar guru-guru sesat, melainkan juga di dalam diri guru-guru itu, mereka bertambah jahat.
Batin mereka makin lama makin dirasuk oleh dosa. Hal ini nyata dari kata-kata berikut: “mereka menyesatkan dan disesatkan”.
Hal ini suatu kenyataan bahwa orang yang terus menerus menipu dan menyesatkan orang lain, akhirnya percaya juga akan kebohongannya sendiri. Ia tidak dapat lagi membedakan antara kebohongan dan kebenaran. Dalam keadaan yang demikian, ayat 14, Paulus mengingatkan Timotius agar tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
Kemudian Paulus mengingatkan Timotius tentang Kitab Suci yang menjadi pedoman baginya. Ayat 15, Pualus mengatakan, ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
Menurut kebiasaan Yahudi anak-anak kecil sudah sejak umur 5 tahun diajar di sinagoge dalam pengetahuan Alkitab, yaitu kitab Perjanjian Lama.
Apa yang telah dipelajari begitu lama di bawah bimbingan orang-orang saleh, pasti berakar dalam dan tidak mudah digoyahkan oleh angin ajaran sesat.
Apalagi Kitab Suci itu, kata Paulus, dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan. Di tengah-tengah liku-liku ajaran sesat Alkitab merupakan pelita dan penunjuk jalan kepada keselamatan (bdk ay 16, 17).
Ini tidak berarti, bahwa tiap orang yang membaca kitab P.L. akan memperoleh keselamatan. Jalan dalam P.L. yang menuju ke keselamatan hanya terbuka oleh iman kepada Kristus Yesus. Artinya: hanya bila orang menerima Yesus di dalam iman, maka ajaran-ajaran di dalam P.L. yang menuju kepada Yesus akan menjadi jelas (bdk Yoh 5:39, 40).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.