Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik 25 Juli 2024, “Menaburkan Benih”

untuk menerima benih firman itu. Dalam perumpamaan Yesus itu ada tiga tempat saat menaburkan benih. Pertama tanah yang berbatu-batu

Editor: Rosalina Woso
DOK. POS-KUPANG.COM
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik 25 Juli 2024, “Menaburkan Benih” 

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik 25 Juli 2024, “Menaburkan Benih”

Hari Rabu Biasa Pekan XVI

Rabu, 24  Juli 2024.

Bacaan I: Yer. 1: 1.4-10

Injil : Matius 13: 1-9                                                                     

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Menaburkan benih biasanya dilakukan oleh para petani atau yang mau menanam sesuatu baik itu berupa benih untuk pepohonan atau sayuran maupun untuk padi  atau gandum.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 23 Juli 2024, Menemukan Saudara dan Orangtua yang Baik 

Tindakan menabur biasanya ada benih dan ada orang yang melakukan tindakan menaburkan benih itu. Dan akan terlihat hasilnya ketika benih itu tumbuh atau bahkan bisa mati tergantung di mana benih itu ditaburkan.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Di hari ini, kita kembali diajak untuk melihat kisah menabur benih dan karya Tuhan dalam tindakan itu yang diapakai Yesus untuk menjelaskan pengajaranNya. Namun kita juga diberi permenungan dari kisah panggilan nabi Yeremia. Dia dipanggil dalam usia yang masih sangat mudal dan Yeremia pun mnenyadari hal itu.

Namun bagi Tuhan, usia bukanlah penghalang karena di dalam diriNya itu Tuhan sendirilah yang akan menaruh firmanNya ke dalam mulutnya supaya dia bisa bernubuat atau berfirman sesuai dengan yang Tuhan firmankan kepadanya. Maka yang terpenting dalam panggilan untul satu tugas perutusan adalah kesediaan kita terhadap rencana dan kehendak Tuhan atas diri kita. Maka perumpamaan Yesus tentang seorang penabur yang menaburkan benih itu menjadi jawabannya.

Penabur itu adalah Tuhan yang menaburkan benih firmanNya kepada kita. Maka benih firman itu akan bisa bertumbuh dengan baik kalau Tuhan sendiri menghendaki dia bertumbuh dan keseiapan kita untuk menerima benih firman itu. Dalam perumpamaan Yesus itu ada tiga tempat saat menaburkan benih. Pertama tanah yang berbatu-batu.

Benihnya tumbuh tapi mati lagi karena dihimpit bebantuan. Kedua, di semak-semak berduri. Benihnya tumbuh tapi mati karena himpitan duri. Dan yang terakhir adalah di tanah yang subur. Benih itu tumbuh dan menghasilkan banyak buah. Hal yang mau disampaikan Yesus adalah bahwa kesiapan kita sebagai orang yang mau menerima firman Tuhanlah yang sangat menentukan tumbuhnya benih itu. Kita sudah sering mendengar nasihat atau firman Tuhan untuk kita.

Namun masih saja ada halangan yang kita alami. Benih itu tak bisa tumbuh karena hati kita sudah penuh dengan bebatuan dan semak-semak duri yaitu dosa dan salah kita. Maka marilah kita belajar untuk mulai terlebih dahulu membersihkan diri dan hati kita sebelum menerima firman Tuhan agar benih firman itu bisa bertumbuh dalam diri kita dan menghasilkan banyak buah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved