Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 22 Juli 2024, "Siapakah yang Engkau Cari"
baik secara pribadi maupun bersama sejumlah perempuan lain, sebagai orang yang pertama kali mendapati kubur Yesus sudah kosong
Namun apapun itu, Maria Magdalena menjadi simbol akan keikutsertaan perempuan dalam karya keselamatan umat manusia dan Yesus mau menghapus pandangan yang menomorduakan perempuan dalam tradisi Yahudi bahkan cenderung direndahkan. Yesus dalam konteks ini menempatkan Maria Magdalena juga sebagai perempuan yang aktif dalam karya pelayanan Yesus juga untuk membuka persepsi baru tentang peran perempuan dalam ranah sosial bangsa Yahudi.
Namun dapat terliat juga seperti dalam Kidung Agung, Maria Magdalena telah menemukan jantung hatinya yaitu Yesus sang gurunya. Itu pula yang dikisahkan dalam Injil Yohanes tentang Maria Magdalena pada saat peristiwa Yesus wafat dan dikuburkan. Kisah itu dimulai dengan saat hari minggu Paskah Yahudi, Maria Magdalena datang ke kubur Yesus waktu pagi-pagi benar ketika hari masih gelap.
Dan setelah masuk ke kubur itu sambil menangis, Maria mendapatkan dua orang malaikat dan malaikat itu bertanya kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Lalu jawab Maria: “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Maria berkata demikian karena dia telah menemukan bahwa kubur Yesus itu kosong dan jenazah Yesus tidak ada di sana dan dia hanya menemukan dua malaikat di kubur Yesus.
Dan ketika berpaling keluar kubur, Maria berjumpa dengan Yesus tapi dia tidak mengenali bahwa itu adalah Yesus. Dan Yesus bertanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka Yesus adalah seorang penunggu taman di pekuburan itu dan bertanya kepadanya: “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di maan Tuan meletakan Dia supaya aku dapat mengambilNya.”
Komunikasi antara Yesus dan Maria Magdalena menunjukkan intensitas relasi yang mendalam antara Yesus dan Maria secara spritual. Kerinduan yang sangat besar yang ditunjukkan oleh Maria Magdalena untuk bisa melihat atau ‘berjumpa dengan Yesus itu membuat dia akhirnya benar mendapat kasih karunia dari Tuhan. Kita memang beriman kepada Tuhan, tapi kadang atau bahkan seringkali kita tak punya kerinduan yang besar untuk mau berjumpa dengan Yesus atau untuk mau datang kepada Yesus.
Kita masih terlalu egois untuk Tuhan yang datang kepada kita dan memberikan apa yang kita minta. Itu kekurangan terbesar kita. Maka marilah kita belajar dari Santa Maria Magdalena untuk selalu mempunyai kerinduan yang besar untuk berjumpa dengan Yesus.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama:kita semua dipanggil menjadi murid Tuhan atas cara yang berbeda satu dengan yang lain. Kedua, tapi apapun bentuk dan caranya, kita telah diberi tugas untuk menjadi pewarta sabda. Ketiga, dan untuk itu, relasi intim dengan Yesus sebagai sang Sabda itu adalah satu keharusan agar kita dapat menimbah kekuatan dari padaNya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.