Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Juli 2024, “Lalu Menyingkir dari sana”
maka kita harus selalu siap untuk disingkirkan atau bahkan dimusuhi sampai bisa dibunuh hanya karena hal-hal baik yang sudah kita kerjakan.
Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Juli 2024, “Lalu Menyingkir dari sana”
Hari Sabtu Biasa Pekan XV
Bacaan I:Mi. 2:1-5
Injil: Matius12:14-21
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua.Dalam hidup kita, biasanya ada saat di mana kita mengalami hal buruk seperti penolakan dari orang-orang sekitar kita.
Ketika ditolak kita pun akan merasa tidak nyaman maka yang sering kita lakukan adalah kita pasti tak akan ke tempat yang sama tetapi lebih memilih untuk pergi dari situ dan mencari tempat yang lainnya.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Di akhir pekan minggi biasa ke XV ini, kita kembali disodorkan lagi dengan pergulatan bangsa Isreal di mata Allah nenek moyang mereka. Dalam bacaan Mikha dikisahkan bahwa Allah merancangkan malapetaka bagi bangsa Israel: “Sungguh, Aku merancangkan malapetaka terhadap kaum ini. Dan kalian takkan dapat menghindarkan lehermu dari padaNya.” Allah akan selalu merancangka malapetaka bagi semua orang yang tak mengikuti kehendakNya.
Namun bagi semua yang menjalani kehendakNya akan memperoleh keselamatan. Namun Allah tetaplah Allah yang baik hati dan berbelas kasih. Dia akan mengasihi kembali semua orang yang bertobat dan berbalik kepadaNya. Dan itu ditunjukkan oleh Yesus di dalam Injil hari ini.
Yesus sudah melakukan banyak perbuatan baik dengan penyembuhan dan mujizat atau pengajaranNya. Namun masih saja ada yang tidak menyukaiNya dan kita juga pasti tahu orang-orang Farisi adalah kelompok orang yang tidak sepaham dengan Yesus dan selalu beradu argumen.
Hasilnya mereka selalu kalah dan reputasi mereka menjadi terancam. Maka hari ini kita mendengar orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Mengapa orang sekelas macam orang Farisi masih saja mau berbuat begitu? Kaum Farisi adalah pemimpin spiritual Yahudi yang berkembang pada masa Bait Allah ke-2, sekitar abad ke 2 SM.
Menurut para ahli, kaum Farisi adalah perkembangan dari kelompok Hasidim.Kelompok Hasidim adalah kelompok yang menganggap diri mereka sebagai orang beragama yang saleh.Kelompok Hasidim memisahkan diri dari orang biasa. Kaum Farisi juga memiliki pengaruh di bidang politik, terutama pada masa Salome Alexandra (76-67 SM).
Namun, setelah Roma berkuasa pada tahun 63 M, kaum Farisi kembali pada peranan asli mereka sebagai kelompok yang menjelaskan hukum secara terperinci, dan arbitrator perselisihan-perselisihan dalam komunitas tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.