Timor Leste

Timor Leste: Saya Bantu Ibu Berjualan Sayur Sebelum dan Sesudah Sekolah untuk Menghidupi Keluarga

Saya sangat bangga dengan Elizino yang rajin membantu saya. Kalau boleh memilih, aku ingin dia tinggal di rumah bersama adik-adiknya untuk belajar.

Editor: Agustinus Sape
ILO/PAQHAR MELAYU
Elizino de Deus membantu ibunya berjualan sayuran di pasar lokal di Dili, Timor Leste. Foto bulan Juli 2024. 

POS-KUPANG.COM - Elizino de Deus dan ibunya, Tereza Silva Santos, berbagi kisah hidup mereka mencari nafkah di Dili, Timor Leste, dengan berjualan sayur mayur di pasar setempat. Sebagai anak sulung, Elizino harus bekerja sebelum dan sesudah sekolah untuk membantu ibunya menghidupi keluarga.

Hari masih dini hari di Karantina Tasi-Tolu, Dili, Timor Leste. Elizino de Deus, 9 tahun, sudah sibuk membantu ibunya menjual berbagai sayuran seperti kangkung, terong, bayam dan tomat ke pasar setempat.

"Saya sangat bangga dengan Elizino yang rajin membantu saya. Kalau boleh memilih, aku ingin dia tinggal di rumah bersama adik-adiknya untuk belajar dan bermain," tutur Tereza Silva Santos, ibu Elizino.

Setelah ayahnya meninggal dunia beberapa tahun lalu, Elizino sebagai anak tertua telah mengemban tanggung jawab membantu ibunya menghidupi keluarga mereka sejak kecil. Ia pergi ke pasar setiap hari mulai pukul 06.00 hingga harus berangkat ke sekolah pada pukul 10.00.

“Pada hari-hari sekolah, saya membawa seragam dan buku-buku di ransel saya. Ibu saya memberi saya uang saku sebesar USD 0,50 banding 1 yang bisa saya gunakan di sekolah,” ujarnya.

Ketika sekolah selesai pada pukul 13.30, ia kembali ke pasar untuk terus membantu ibunya berjualan sayur hingga pukul 19.00.

“Saya membantu ibu saya sebelum dan sesudah sekolah untuk menghidupi keluarga kami. Saya selalu berusaha untuk belajar dan bermain sedikit dengan saudara-saudara saya sebelum tidur,” cerita Elizino.

elizino jual sayur-timor Leste_02
Elizino de Deus membantu ibunya berjualan sayuran di pasar lokal di Dili, Timor Leste. Foto diambil bulan Juli 2024.

Meski hidup dalam kondisi sulit, Elizino mampu mempertahankan nilai bagus di sekolah. Gurunya telah menilai prestasi sekolahnya dan dia mendapat peringkat kedua di kelas tiga tahun lalu.

“Saya sekarang duduk di bangku kelas empat dan guru saya menilai prestasi saya di sekolah,” ujarnya sambil tersenyum.

Tereza Silva Santos, ibu Elizino, mengatakan sebagai ibu tiga anak, ia harus menghidupi anak-anaknya sepeninggal suaminya. Dia memutuskan untuk mencari nafkah dengan menjual sayuran ketika dia menerima kredit mikro dari bank untuk memulai usaha kecilnya.

“Saya merasa lega ketika mendapat pinjaman kecil. Saya menggunakan pinjaman tersebut untuk membeli sayuran dan menjualnya kembali di pasar lokal. Saya sangat bangga dengan Elizino yang rajin membantu saya. Kalau boleh memilih, saya ingin dia tinggal di rumah bersama adik-adiknya untuk belajar dan bermain,” ujarnya.

Baca juga: Para Pengusaha Muda Timor Leste Ikut Pelatihan Kewirausahaan Bidang Rumah Sakit dan Pariwisata

Namun kenyataannya berbicara lain. “Saya tidak bisa bekerja sendiri karena tidak ada kios di pasar. Jadi, kami harus menjual sayur-sayuran di pinggir jalan pasar dan Elizino membantu saya berjualan dan menjaga keamanan,” tambah Tereza.

Ke depannya, ia berharap bisa mendapatkan tempat permanen di pasar agar bisa berjualan sayuran tanpa gangguan dan bisa mendapatkan penghasilan lebih.

“Dengan penghasilan yang lebih, saya bisa terus menyekolahkan anak-anak saya agar bisa meraih cita-citanya seperti Elizino yang mempunyai cita-cita besar menjadi polisi ketika besar nanti,” harapnya.

(ilo.org)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved