Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 14 Juli 2024, Gerakan Bersama untuk Membebaskan

Keempat orang ini mendapatkan tempat khusus dalam pekerjaan Allah bagi orang yang menderita dan memiliki kebutuhan khusus.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Ilustrasi gerakan bersama. Renungan Harian Kristen Minggu 14 Juli 2024, Gerakan Bersama untuk Membebaskan 

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Minggu 14 Juli 2024, Gerakan Bersama untuk Membebaskan, merujuk pada KITAB MARKUS 2:1-12.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi Juli 2024. 

Suluh Injil Renungan Harian Juli 2024 merupakan Bulan Pendidikan dengan Tema  "GMIT BERHIKMAT”. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Kita merasa tidak nyaman mengatakan, namun kita hidup di tengah dunia dimana penderitaan terus terjadi.

Pada dasarnya kita semua menderita akibat dosa. Namun, kita mungkin mengenal satu atau beberapa orang yang harus hidup dengan kondisi khusus akibat keberadaan salah satu bagian tubuh lumpuh.

Hari ini firman Tuhan menampilkan empat orang bersahabat yang memiliki kerinduan sangat besar akan kesembuhan saudara mereka yang lumpuh.

Kehadiran keempat orang ini menyatakan kepada kita bahwa saudara yang lumpuh ini tidak sendirian. Ia memiliki orang di sekitar yang sangat mengasihinya dan mau berjuang untuknya.

Allah berkenan mengutus keempat orang baik ini menjadi bagian dalam penderitaan si lumpuh. Perjuangan mereka mendapatkan perhatian Yesus.

Mata-Nya tertuju kepada mereka dan penulis Markus menyebutkan tindakan mereka sebagai tindakan iman.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 13 Juli 2024, Pengetahuan dan Penginjilan

Keempat orang ini mendapatkan tempat khusus dalam pekerjaan Allah bagi orang yang menderita dan memiliki kebutuhan khusus.

Tetapi di pihak lain, ada orang-orang yang memiliki jabatan khusus dalam lembaga keagamaan, sebagai ahli Taurat, namun mereka tidak mendapatkan bagian dalam pekerjaan Allah, mereka bukan pelayan yang rela mengambil bagian dalam penderitaan sebagaimana disediakan Allah bagi keempat sahabat si lumpuh.

Para sabahat memberi diri untuk ada dalam karya pembebasan Allah yang bukan hanya menyembuhkan dari kelumpuhan fisik, tetapi juga penderitaan akibat dosa.

Yesus memberikan pengampunan dosa. Sementara para pejabat agama menentang pembebasan oleh Yesus.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved