Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif - Susno Duadji Puji Hakim PN Bandung Tak Terpengaruh Tekanan Kekuasaan

Eman Sulaeman menilai tidak ditemukan bukti satu pun bahwa Pegi alias Perong pernah dilakukan pemeriksaan oleh Polda Jawa Barat.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA
Eks Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji saat Wawancara Eksklusif di Studio Tribun Network, Jakarta, Senin (22/8/2022). 

Sebelumnya diberitakan, Pegi melayangkan gugatan praperadilan atas penetapan sebagai tersangka oleh Polda Jabar dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky asal Cirebon pada 2016.

Gugatan praperadilan Pegi yang diajukan pada 11 Juni 2024 itu terdaftar dengan nomor 10/Pid.Pra/2024/PN Bandung.

Susno menambahkan, bahwa proses penyidikan seharusnya bisa dilakukan oleh penyidik dengan mudah terhadap calon tersangka. Dimana, barang bukti, sidik jadi pelaku serta saksi di tempat kejadian perkara.

Lalu, mencocokan seluruh temuan penyidik terhadap kasus yang tengah ditangani.

“Sebenarnya itu pekerjaan yang very-very simple, iya kalau sudah error in persona udah semuanya yang lainnya kan sudah gugur semua. Salah tangkap tidak cukup bukti, salah sita, salah apa-apa ini dari lembar DPO inilah yang akan menggugurkan semua itu,” ujar Susno.

Susno juga bicara peluang kasus pembunuhan Vina dan Eki bisa saja kembali dibuka, karena masih ada barang bukti berupa 6 HP dan rekaman CCTV.

Namun, dia menyesalkan bahwa barang bukti itu tidak dibuka secara transparan.

Dia pun memberikan catatan, bahwa jika kasus ini dibuka kembali tidak bisa menempatkan Pegi Setiawan sebagai calon tersangka kembali.

“Masih ada 2 alat bukti scientific yang saya tidak tahu dimana tempatnya sekarang kan dikeluar di pengadilan kan, ada 6 HP, ada CCTV, kenapa tidak dibuka, mudah-mudahan belum dimakan rayap ya. Kalau sudah dimakan rayap ya sudah atau sudah direndam kopi minum atau ketumpahan kopi, kita nggak tau. Ngapain disayang-sayang, buka lah,” kata dia.

Dia juga mendorong adanya evaluasi terkait proses penyidikan yang telah dilakukan oleh Polda Jawa Barat. Termasuk, mendorong Kompolnas melakukan evaluasi terhadap kerja-kerja kepolisian.

Berikut petikan wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra dengan Susno Duadji:

Hakim pengadilan negeri Bandung yang berani menjatuhkan putusan pra-peradilan yang mengabulkan seluruh permohonan dari Pegi Setiawan melalui kuasa hukumnya. Menurut Pak Susno gimana?

Satu, pertama kita salut ya, luar biasa bahwa yang dinyatakan orang hukum tumpul kebawah, tumpul keatas, tajam kebawah itu ternyata sudah dijungkir balikan oleh Hakim Eman Sulaiman di pengadilan negeri Bandung pada hari ini jam 9 lewat berapa tadi. Hebat.

Nah hebatnya dia punya integritas tidak terpengaruh tekanan, baik tekanan media, tidak terpengaruh tekanan instansi, tidak terpengaruh tekanan duit, dan tidak terpengaruh tekanan kekuasaan. Nah, Hakim-Hakim seperti inilah yang harus dipromosikan bukan seperti Hakim-Hakim yang mengadili pada tingkat pertama untuk perkara ini, itu harus dicari, dimana Hakim-Hakim pengadilan negeri Cirebon, pengadilan tinggi Jawa Barat yang banding, kemudian kasasinya siapa. Kita tidak mau pajak kita diambil, saya bayar pajak loh, diambil untuk gaji-gaji Hakim yang gak beres itu.

Kalau Hakim Sulaiman saya hormat.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved