Dosen Prodi Gizi Poltekes Pelatihan Pembuatan Makanan Pendamping ASI di Pulau Semau
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para ibu dalam menyediakan makanan bergizi guna mencegah stunting pada anak-anak di Desa Batu Inan
POS=KUPANG.COM, KUPANG - Stunting masih menjadi permasalahan serius yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, terutama di daerah terpencil seperti Pulau Semau. Menyadari urgensi tersebut, tim Pengabdian Masyarakat Dosen Prodi Gizi Kemenkes Poltekkes Kupang yang dipimpin oleh Maria Helena Dua Nita SST.,M.GIZI bersama Tim yaitu Regina M.Boro, DCN.,M.Kes dan Christina R. Nenotek, SKM.,M..Kes serta mahasiswa Prodi Gizi Kemenkes Poltekkes Kupang. melaksanakan pelatihan pembuatan makanan pendamping ASI (MP-ASI) berbasis pangan lokal bagi ibu kader di Pulau Semau.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para ibu dalam menyediakan makanan bergizi guna mencegah stunting pada anak-anak di Desa Batu Inan Kecamatan Semau
Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2024 ini dihadiri oleh Aparatur Desa Batu Inan, para ibu kader Posyandu Ingin Sehat Desa Batuinan Kecamatan Semau Kabupaten Kupang. Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan cara mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan pendamping ASI yang bergizi. Beberapa bahan lokal yang digunakan antara lain labu kuning , pisang, buah naga, ikan , telur ayam dan daging sapi yang merupahkan hasil pangan lokal di Pulau Semau.

Maria Helena Dua Nita, ketua tim pengabdian masyarakat mengatakan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para ibu kader tentang pentingnya pemberian makanan bergizi sejak dini. “Dengan memanfaatkan potensi pangan lokal, kita dapat memberikan solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi masalah stunting. Selain itu, ini juga dapat meningkatkan ketahanan pangan di Pulau Semau,” ujarnya.
Selama pelatihan, para ibu kader tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan langsung pembuatan berbagai jenis MP-ASI salah satunya adalah Finger food dan snack berbasis pangan lokal. Mereka belajar cara mengolah snack yaitu labu kuning menjadi Klepon, Pisang dan buah naga menjadi Pancake. Selain itu di buat Finger Food Tinggi Protein antara lain daging sapi dan wortel di buat menjadi sate lilit dan pure telur ayam rebus dan kentang di buat menjadi Stik selain itu ada penambahan telur, margarin, keju untuk menambah rasa gurih dan enak pada menu
Salah satu peserta mama Yorin Ukat, mengungkapkan rasa bangga kerena mengikuti pelatihan ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Selama ini kami hanya tahu memberikan makanan yang biasa saja untuk anak-anak. Sekarang kami tahu bagaimana membuat makanan yang lebih bergizi untuk pertumbuhan Balitadi Posyandu Ingin Sehat Desa Batuinan dengan bahan yang ada di sekitar kita,” katanya.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat. Kepala Desa Batu inan, Bapak Yonathan Hunin, mengungkapkan rasa syukur dan terimkasih kepada Kemenkes Poltekkes Kupang , sehingga kegiatan ini dapat di laksanakan di Desa Batuinan. Kegiatan sangat berguna bagi ibu- ibu kader meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dalam mengolah pangan lokal menjadi makanan bergizi untuk mencegah Stunting di Pulau Semau . Beliau juga menyampaikan apresiasi dan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. bagi masyarakat kami. Kami berharap ada tindak lanjut dan pembinaan yang terus menerus agar pengetahuan ini bisa diterapkan secara luas,” ungkapnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para ibu kader dapat menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, menyebarkan ilmu yang telah mereka peroleh kepada ibu-ibu lainnya di Pulau Semau. Upaya ini diharapkan mampu menekan angka stunting di daerah tersebut dan meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim yang diketuai oleh Maria Helena Dua Nita ini merupakan salah satu contoh konkret bagaimana pemanfaatan pangan lokal dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia. Melalui kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan akademisi, diharapkan permasalahan stunting di Pulau Semau dapat diatasi dengan lebih baik, menciptakan generasi masa depan yang sehat dan cerdas di Pulau Semau. *
Bupati Yosef Lede Letakkan Batu Pertama Pembangunan Pabrik Konsentrat PT Bhakti Alam |
![]() |
---|
Perigati HAN Tingkat Kabupaten Kupang, Yosef Lede dan Aurum Titu Eki Jalan Santai Bersama Pelajar |
![]() |
---|
Desa Sahraen Jadi Pelopor Energi Baru Berbasis Lamtoro |
![]() |
---|
500 Hektar Lahan di Tambak Garam Nunkurus Kabupaten Kupang Belum Dikelola |
![]() |
---|
Tambak Garam Nunkurus Serap Ratusan Pekerja Saat Panen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.