KKB Papua

Ingin Hidup Damai di Paniai, Warga Minta Segera Dibangun Koramil dan Polsek

Setelah cukup lama mengungsi gegara teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua, warga meminta agar segera dibangun Koramil

|
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
HIDUP DAMAI – Masyarakat Distik Bibida Kabupaten Paniai, Papua Tengah kini sudah kembali dari pengungsian. Mereka ingin hidup damai sehingga maminta pemerintan segera bangun Polsek dan Koramil di daerah itu. 

POS-KUPANG.COM – Setelah cukup lama mengungsi gegara teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua, warga meminta agar segera dibangun Koramil dan Polsek di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai.

Permintaan ini disampaikan warga Pania, Provinsi Papua Tengah, setelah mereka pulang dari tempat pengungsian di Kabupaten Nabire, baru-baru ini.

Saat ini mereka telah kembali ke rumah masing-masing. Meski demikian aparat masih setia menemani warga. Mereka masih bertugas di daerah itu hingga situasi kemasyarakatan benar-benar pulih.

Untuk diketahui, baru-baru ini ribuan warga Kabupaten Paniai ramai-ramai meninggalkan kampung halamannya gegara terror dan ancaman yang ditebar anggota KKB Papua yang berkeliaran di daerah itu.

Ancaman dan teror itu dilakukan KKB Papua, setelah mereka membakar belasan kios, menembak tukang ojek dan menyerang prajurit TNI Polri yang berusaha meredam suasana konflik di daerah tersebut.

Lantaran warga tak mau hidup dalam konflik, mereka akhirnya memutuskan mengungsi jauh dari kampung halamannya, yakni di Kabupaten Nabire

Kepada aparat keamanan dan pemerintah setempat, dipastikan agar memberikan mereka hidup aman, nyaman dan damai. Usir KKB Papua dari Distrik Bibida dan daerah lainnya, agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.

Kepada awak media, Penjabat Bupati Paniai Martha Pigome mengatakan, awalnya ada 1.883 warga dari empat distrik di Paniai mengungsi ke Nabire. Warga memilih mengungsi karena tak tahan dengan perlakukan KKB Papua

Perlakuan KKB Papua itu, dipimpin langsung oleh Undius Kogoya. Saat beraksi, mereka bertindak semaunya sehingga menimbulkan keresahan di kalangan Masyarakat sipil.

"Jadi, pengungsinya sebanyak 1.883 sudah kembali," kata Martha Pigome kepada awak media, belum lama ini.
Martha juga menyebutkan bahwa warga mulai kembali ke rumah setelah wilayah mereka dinyatakan aman dari teror KKB Papua.  Aparat tiba kembali di kampung halamannya pada akhir 2024 lalu, tepatnya Selasa 25 Juni 2024. Proses pemulangan itu dibantu aparat TNI/Polri
Kepada awak media disebutkan bahwa "Paniai sudah aman dan terkendali," tegasnya.
Meski demikian, masyarakat juga senantiasa berharap agar setelah mereka kembali ke rumah masing-masing, mereka bisa hidup aman dan nyaman. Hidup dalam lindungan aparat bersenjata baik TNI maupun Polri.

Warga bahkan menginginkan agar Polsek-Koramil Dibangun di Bibida sege.ra dibangun. Ini penting karena jika ada pos keamanan di Distrik Bibida, setidaknya tak ada lagi tindakan sewenang-wenang kepada warga di daerah itu.

"Masyarakat sudah setuju memberikan lahan. Artinya, tak ada masalah  kalau pemerintah serius membangun pos keamanan

yah tidak ada persoalan, kami pemerintah tinggal mengakomodir itu. Kita kembalikan ke masyarakatnya kalau masyarakat menginginkan itu," katanya.

Baca juga: Ditembak KKB Papua, Evakuasi Guru dan Tenaga Medis di Paniai Sangat Menegangkan

Danrem 173/Praja Vira Braja Brigjen TNI Welem Frits Rizard Pelamonia mengatakan 1.883 warga yang mengungsi berasal dari 4 distrik di Paniai. Para pengungsi itu kembali ke kampung halamannya atas kesadaran diri.

Ia menyebutkan bahwa pengungsi di Gereja Madi jumlahnya mencapai 1.883 orang. Saat ini semuanya sudah kembali sehingga menjadi tugas aparat keamanan untuk menjaga keamanan masyarakat dan daerah itu. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved