Pilgub NTT

Warga Langke Rembong di Manggarai Dukung Calon Gubernur NTT Johni Asadoma

Acara penyambutan berlangsung meriah diserta dengan upacara adat Manuk Kapu. Warga rela tidak beraktivitas untuk menanti kedatangannya

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Johni Asadoma, calon Gubernur NTT saat sedang memberikan sambutan di Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Warga Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai menyatakan dukungan penuh terhadap calon Gubernur NTT Irjen (Purn) Johni Asadoma.

Diketahui, Johni Asadoma disambut antusias warga hingga tokoh adat setempat, Rabu 3 Juli 2024 di Langke Rembong

"Keluarga besar di Manggarai merestui dan memberi dukungan penuh terhadap niat hati pak Johni Asadoma untuk maju sebagai calon gubernur NTT," kata Simprianus Sangkata, tokoh masyarakat setempat seperti dalam keterangan kepada POS-KUPANG.COM di Kupang. 

Acara penyambutan berlangsung meriah diserta dengan upacara adat Manuk Kapu. Warga rela tidak beraktivitas untuk menanti kedatangan bakal calon gubernur NTT tersebut.
 
Dalam tradisi masyarakat Manggarai, Manuk Kapu adalah acara adat resmi untuk menyambut tamu, sekaligus sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan untuk para tamu. 

Penerimaan secara adat oleh masyarakat setempat terhadap mantan Kapolda NTT ini, disertai  pemberian ayam jantan merah dan tuak.

Kedatangan Johni Asadoma ke lokasi ini bukan yang pertama, tetapi sudah berlangsung sebanyak 8 kali, terutama saat menjadi Wakapolda NTT hingga Kapolda NTT

Kedekatan yang erat dan masih pertalian darah dengan masyarakat dan dikenal secara luas, masyarakat setempat menyebut Johni sebagai anak Rona. 

Baca juga: Paguyuban di Labuan Bajo Konsolidasi untuk Johni Asadoma di Pilgub NTT

Figur Menarik 

Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Mikhael Rajamuda Bataona mengatakan, Johni Asadoma merupakan figur yang menarik. 

Sebagai pensiunan Jenderal Polisi yang pernah bertugas di NTT sebagai wakapolda hingga kapolda, Johni memiliki modal sosial dan modal simbolik, yaitu jaringan pertemanan ke seluruh NTT dan tentu saja pergaulan yang luas, dan nama yang cukup dikenal hingga ke level kabupaten.

Tapi yang juga membuat Johni punya status yang berbeda sebagai tokoh publik dalam persepsi masyrakat NTT adalah karena ia pernah menjadi Kapolda NTT.

Menurut Mikael, dari aspek pengenalan tentang figurnya sebagai calon gubernur, Johni punya keunggulan komparatif. Keunggulan tersebut, lanjutnya, akan menjadi variabel penting yang pasti sangat dipertimbangkan elit di internal Partai Gerindra.

“Karena, jika Gerindra ingin mendorong kader dari internal sendiri, tentu saja Johi adalah alternatif yang cukup rasional, di samping kader yang lebih senior seperti Fary Francis. Karena itu, saya membaca peta di internal Gerindra akan alot soal siapa yang paling berpeluang didukung. Tentu partai ini akan berhitung sangat keras soal Pilgub NTT, karena figur yang menang harus bisa menopang kepemimpinan Prabowo,” ujarnya di Kupang. 

Dengan membaca data hasil survei tersebut, lanjutnya, terlihat bahwa dalam simulasi 5 nama, Johni cukup baik. Elektabilitasnya sudah menyentuh 3 persen. Artinya, jika figur ini ditetapkan partai lalu mulai aktif sosialisi diri, maka elektabilitasnya akan naik.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved