Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 4 Juli 2024, "Percayalah, Dosamu Sudah Diampuni"

Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni... Bangunlah, angkat tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu! (Matius 9:2,6)

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD 

SUARA PAGI bersama
Pastor John Lewar SVD
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor
Kamis, 4 Juli 2024

Hari Biasa Pekan XIII(H)
Elisabet dr Portugal
Lectio:
Amsal 7:10-17; Mazmur19:8,9,10,11
Matius 9:1-8

Meditatio:

Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni... Bangunlah, angkat tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu! (Matius 9:2,6)

Penginjil Matius ( 9:1-8 ) menceritakan tentang kuasa dan kasih karunia Allah. Yesus, anak Allah tidak hanya berkuasa atas berbagai penyakit, atas kuasa alam dan kuasa setan, tetapi juga berkuasa untuk mengampuni dosa. Allah itu penuh kasih tidak membedakan antara orang yang berkuasa dan rakyat jelata.

Ia menyembuhkan pengemis yang lumpuh tanpa meminta apapun. Ada beberapa hal yang menarik dari kisah Matius hari ini. Pertama, iman yang besar dari orang-orang yang mengusung si lumpuh. Dikatakan bahwa dibawa oranglah kepadanya orang lumpuh itu. Menurut Markus 2:1-12 dan Lukas 5:17-26, orang lumpuh itu dibawa orang banyak dengan digotong oleh 4 orang.

Dia pasti digotong oleh orang-orang yang dikenal baik dan punya hubungan yang baik. Mereka adalah saudara-saudara dan teman-temannya. Mereka memiliki Tujuan yang jelas, yakni membawa orang lumpuh itu kepada Tuhan Yesus. Mereka bersama-sama (unity, kesatuan).

Mereka memiliki kasih Tuhan dalam pelayanan, rela berkorban baik jasmani maupun yang rohani. Teman- temannya juga memiliki ketekunan, tidak mudah putus asa dan tidak kenal menyerah.  Mukjizat kesembuhan terjadi.

Kedua, ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Percayalah, hai anakKu, dosamu sudah diampuni”. Dengan mengatakan demikian Yesus ingin menyampaikan bahwa penyebab utama semua persoalan dan penderitaan adalah dosa.

Yesus tahu segalanya tentang orang itu karena Dia adalah Tuhan. Dia tahu bahwa orang lumpuh itu adalah orang berdosa. Dia tahu bahwa pengampunan saja sudah cukup kuat dan Dia tahu betul bahwa dosa adalah akar penyebab banyak penyakit. Dia tahu bahwa pengampunan dan penerimaan dapat menyembuhkan kelumpuhan. Dia tahu apa yang dibutuhkan orang lumpuh itu yakni penyembuhan.

Dunia kedokteran menunjukkan, banyak penyakit yang disebabkan oleh gangguan jiwa, seperti kecemasan, dendam, iri, putus asa.

Di Palestina kuno pada zaman Yesus ada kepercayaan: orang yang sakit tidak akan sembuh jika dosanya belum diampuni. Tentu saja, tidak semua penyakit merupakan siksaan dari dosa. Di sisi lain, semua manusia telah jatuh ke dalam dosa (Rom. 3:2).

Si lumpuh mungkin merasa terbelenggu dosa sehingga begitu apatis dan putus asa, pasrah terhadap nasib. Syukurlah, teman-temannya peduli dan membawanya kepada Yesus.

Dan Yesus Sang Mesias menyapanya, "Dosa-dosamu sudah diampuni. Bangun dan bawalah tilammu dan pulanglah ke rumahmu."

Keyakinan bahwa dosanya diampuni menyebabkan si lumpuh itu segera bangun, lalu pulang. Para ahli Taurat menuduh Yesus menghujat Allah sebab hanya Allah yang dapat mengampuni dosa manusia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved